Bogordaily.net – Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) KUMKM Kabupaten Gianyar, Bali, yang dibangun pada 2014, bakal dikembangkan melalui penambahan segala sarana dan prasarana yang ada di sana.
Berdasarkan hasil evaluasi Kementerian Koperasi dan UKM, Bappenas, serta Kementerian Keuangan, PLUT Gianyar mendapat DAK Fisik Penugasan Tematik Destinasi Prioritas Pariwisata dan Sentra IKM Bidang UMKM sebesar Rp3.9 miliar yang dialokasikan untuk Revitalisasi Gedung PLUT dan Fasilitasi Sarana Prasarana.
Selain itu, untuk menunjang peningkatan daya saing koperasi, UMK dan wirausaha, KemenkopUKM Tahun 2022 akan mengalokasikan DAK Non Fisik Peningkatan Kapasitas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil (PK2UMK) berupa pelatihan bagi koperasi, UMK dan wirausaha sebesar Rp404,2 juta.
“Pengalokasian ini bertujuan untuk mewujudkan PLUT KUMKM Gianyar menjadi PLUT Premium,” ungkap Deputi Bidang Kewirausahaan Kementerian Koperasi dan UKM Siti Azizah, pada acara Temu Konsultasi Penguatan Peran dan Fungsi PLUT KUKM Sebagai Pusat Konsultasi dan Pendampingan Koperasi, UMK, dan Wirausaha, di Kabupaten Gianyar, Bali, beberapa waktu lalu.
Dengan begitu, lanjut Azizah, PLUT Gianyar dapat memberikan 9 layanan, seperti tempat layanan konsultasi bisnis dan pendampingan usaha dari para konsultan/pendamping, ruang kerja bersama/coworking space, sarana pelatihan teknis dan manajerial bagi para calon wirausaha sesuai bidangnya, serta promosi dan pemasaran produk melalui galeri dan digital.
Layanan lainnya adalah sebagai tempat inkubasi bisnis bagi pelaku koperasi, UMK dan wirausaha untuk naik kelas, penyediaan fasilitas lainnya yang mendukung penumbuhkembangan kewirausahaan, pendaftaran usaha pada sistem perizinan berusaha terintegrasi secara elektronik, hingga kurasi pelaku dan produk UMKM dan Wirausaha.
“Termasuk layanan meningkatkan sinergi dengan K/L, OPD, perguruan tinggi, asosiasi dan pemangku kepentingan lainnya dalam rangka pendampingan dan peningkatan kemitraan usaha,” papar Azizah.
Oleh karena itu, Azizah berharap Pemkab Gianyar bersama seluruh stakeholder terkait, ke depannya dapat memenuhi arah kebijakan dan target yang dibebankan.
Hal lainnya adalah perhatian pemerintah daerah dalam pemberdayaan dan pengembangan koperasi, UMKM, dan wirausaha, meningkat dari tahun sebelumnya.
“Baik dari segi kebijakan maupun alokasi melalui APBD termasuk operasional PLUT KUMKM sebagaimana telah dinyatakan Bupati Gianyar dan Ketua DPRD Kab. Gianyar berupa surat pernyataan sebagai salah satu persyaratan pengusulan DAK Fisik dimaksud,” ungkap Azizah.
Bagi Azizah, pencapaian PLUT KUMKM sebagai PLUT Premium, tidak hanya sekadar gedung yang layak dan sehat bagi koperasi dan UMKM yang didukung sarana dan prasaran yang lengkap. Tetapi juga, harus premium dalam banyak hal.
Diantaranya, kelembagaan minimal berbentuk Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD), pengelola dan Konsultan Pendamping memiliki kompetensi sesuai bidangnya, serta memiliki cantolan/tautan dalam RPJMD dan Renstra.
Termasuk penganggaran untuk operasional PLUT KUMKM yang mencakup pengeluaran rutin kantor, honorarium konsultan di atas UMK, kegiatan teknis bagi koperasi dan UMKM berupa sosialisasi, bimbingan teknis, magang dan pelatihan termasuk berbasis kompetensi.
“Juga, dapat memenuhi target yang telah ditetapkan, baik berupa capaian output, immediate outcome atau target antara, dan outcome,” tandas Azizah.
Azizah berharap dengan revitalisasi PLUT KUKM, pendampingan yang dilakukan dapat mempercepat tumbuhnya koperasi dan UMKM tangguh dari Kabupaten Gianyar.
“Itu selaras dengan harapan Menteri Koperasi dan UKM dalam menciptakan wirausaha mandiri, berbasis teknologi dan berkelanjutan dalam pemenuhan capaian target rasio kewirausahaan sebesar 3,95 dan pertumbuhan wirausaha sebesar 4% pada tahun 2024 sesuai target RPJMN 2020-2024 dapat tercapai,” pungkas Azizah.***