Bogordaily.net – Difasilitasi oleh Balai Penelitian Agroklimat dan Hidrologi (Balitklimat) Balitbang Kementrian Pertanian, ratusan petani se-Kecamatan Cibungbulang mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) tentang pemanfaatan teknologi, iklim dan air yang bertujuan untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) petani di Kabupaten Bogor, Kamis 4 November 2021.
Kegiatan berlangsung di aula Kantor Desa Dukuh, dibuka oleh Staf Ahli DPR RI Daden Ahmad Sugiri sekaligus mewakili Anggota Komisi IV DPR-RI Ikhsan Firdaus.
Daden mengatakan dalam kegiatan Bimtek itu para petani dapat menyampaikan kesulitan serta kendala yang dihadapi, seperti bagaimana mengatasi penyakit atau hama tanaman.
“Tentu tadi juga Ahli menyampaikan pandangannya sehingga mereka (petani) mendapatkan solusi apa yang harus dilakukan pada saat bercocok tanam,” ungkap Daden Ahmad Sugiri.
Daden mengatakan, kegiatan itu bertujuan untuk meningkatkan ilmu pengetahuan dan pengalaman bagi para petani dengan pemanfaatan iklim dan air.
“Agar para petanu lebih produktif dalam bertani,” ungkapnya.
Daden menjelaskan, berangkat dari Bimtek tersebut pihaknya akan menyerap apa yang menjadi kendala para petani petani.
“Seperti tadi ada keluhan dari petani, mereka ini bisa bercocok tanam tetapi kesulitan untuk menjual, kalau berbicara keluhan tentu kita tampung walaupun masih ada korelasinya tetapi sebenarnya tujuannya bukan itu,” katanya.
Daden juga mengatakan sejumlah kendala akan menjadi catatanya sebagai bahan laporan kepada Anggota Komisi IV DPR RI Ikhsan Firdaus, supaya dapat dicari solusinya.
“Tadi juga secara virtual sudah disampaikan ke pak Ikhsan Firdaus bahwa hal-hal seperti ini memang keluhan yang biasa dirasakan oleh masyarakat,” ucapnya.
Kegiatan Bimtek pemanfaatan teknologi, iklim dan air tersebut kata Daden Wijaya, merupakan kegiatan ke enam.
“Ada lagi kegiatan berikutnya, Bimtek pertanian tanaman pangan, bagai mana para petani ini bisa mendapatkan program langsung bantuan dari pemerintah pusat leading sektor Kementrian Pertanian, itu nanti bagaimana program tersebut bisa dikelola oleh petani yang ada di kabupaten Bogor,” pungkasnya.
(Ruslan)