Tuesday, 26 November 2024
HomeBeritaRLTH Tak Kunjung Rampung, DPS Panggil Lurah Pasir Jaya

RLTH Tak Kunjung Rampung, DPS Panggil Lurah Pasir Jaya

Bogordaily.net – Anggota DPRD Kota Bogor Komisi lV Fraksi Partai Nasdem, Devie Prihartini Sultani panggil Lurah Pasir Jaya, Susan terkait persoalan program Rumah Tak Layak Huni (RTLH) yang tak kunjung rampung dari tahun 2020.

Lurah Pasir Jaya, Susan bersama jajarannya datang ke Gedung DPRD Kota Bogor yang berlokasi di Jalan Pemuda No.25, RT 01/RW 06, Tanah Sareal, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, untuk memenuhi panggilan dari Komisi lV DPRD Kota Bogor, Kamis 25 November 2021.

Devie Prihatin Sultani mengungkapkan, persoalan masih sama dengan tahun 2019 – 2020 dimana saat itu ia turun ke wilayah Pasir Jaya ada beberapa rumah yang betul harus di renovasi atau mendapatkan RTLH. Dan ternyata sampai tahun 2021, saat di cek ke Disperumkim Kota Bogor itu tidak ada datanya.

“Ternyata hasilnya masih seperti ini, ada apa? Artinya ada sesuatu yang salah dengan pergantian Lurah baru ini,” kata Anggota DPRD Kota Bogor Komisi lV Fraksi Partai Nasdem, Devie Prihartini Sultani kepada wartawan di ruang fraksi.

DPS sapaan akrabnya menyatakan, anggota dewan itukan pengesah anggaran dan dilakukan pelaksananya oleh eksekutif. Sementara wakil rakyat berjuang untuk masyarakat, lalu teman-teman di bawah seperti ini, mau ngapain?.

“Berarti saya pikir mereka tidak tau tugasnya sebetulnya apa,” tegasnya.

“Saya ingatkan juga kepada mereka bahwa kita ini di gaji oleh pajak warga Kota Bogor, termasuk warga miskin, mereka bayar pajak,” sambungnya.

Dirinya meminta kepada Sekretaris Lurah (Seklur) Kelurahan Pasir Jaya, Teguh Setyawan agar diajukan kembali warga yang dari tahun 2020 seharusnya mendapatkan bantuan RTLH di tahun 2021 ini. Nanti akan di kawal di Disperumkim nanti.

“Karena saya rasa bu Lurah tidak mengerti apa-apa, bu lurah itu mungkin sudah capek, mungkin sepertinya dia mau cuti panjang, atau mau pensiun dini, saya tidak tau,” cetus DPS dengan nada kesal.

Dari data warga yang pertama, kata DPS, ada lima rumah yang terealisasi baru satu (Efa Fatimah), kemudian ada tujuh belum yang terealisasi sama sekali.

“Berarti semuanya 12 rumah di tahun 2020, harusnya terealisasi sekarang, ini sudah mau habis, bahkan anggaran sudah habis,” jelasnya.

Terlebih lagi Devie Prihatin Sultani melihat susahnya berkomunikasi dengan bu lurah.

“Saya lihat kalo ini, komunikasi kurang baik dan bu Lurah juga tidak mengerti, bahwa kita (dewan) ini mitra kerja,” ujarnya.

“Saya sulit sekali berkomunikasi dengan Lurah ini, kalau saya WhatsApp bisa dua tiga hari tidak dibaca. kalau saya telepon baru diangkat, padahal kita mitra, bagaimana kalo komunikasi susah?,” paparnya.

Politisi partai Nasdem juga mengajak kepada Lurah, Seklur, operator, Kemas dan semua jajaran di bawah untuk menyamakan persepsi.

“Saya minta dirubah mindsetnya jangan lagi gaya-gaya lama, tidak adalagi mentang-mentang PNS, dateng pukul 07.00 WIB – 16.00 WIB sudah bubar. Lalu pukul 10.00 WIB sudah hilang, tidak lagi begitu,” ungkapnya.

Sementara itu, Seklur Kelurahan Pasir Jaya, Teguh Setyawan menyampaikan, pertemuan dengan anggota dewan khusunya Devie Prihatin memang ada sedikit miskomunikasi terkait usulan RLTH tahun 2020 yang belum terealisasi.

“Setelah pertemuan ini mungkin nanti kita akan ajukan kembali yang tadi belum terealisasi, tapi dengan tahapannya,” ujarnya.

Untuk kendala, Teguh menjelaskan, sebenarnya itu sudah di ajukan tetapi ada beberapa di kembalikan lagi proposal nya dari Disperumkim karena ada yang kurang.

“Harapan dari dewan, kita bisa mengajukan kembali dari warganya, mengajukan kembali proposal,” pungkasnya. (Ibnu Galansa Montazerry)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here