Bogordaily.net – Selama beroperasi sering merugi, PT Prayoga Pertambangan Energy (PPE) terpaksa harus merumahkan 137 orang karyawannya. Bahkan sebagian aset yang dimiliki oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kabupaten Bogor tersebut, banyak yang tak berfungsi dan rusak.
“Saya pertama datang ke PPE melakukan pemetaan dulu, salah satunya soal karyawan yang jumlahnya sangat gemuk dengan pekerjaan sedikit. Padahal dari kerjaan yang ada paling butuh 17 orang saja,” kata Direktur Utama PT PPE Agus Setiawan.
Sementara itu setiap bulannya PT PPE harus menggelontorkan dana rutin sebesar Rp600 juta. Hal Itu tidak sebanding dengan pendapatan yang masi minim, bahkan Penyertaan Modal Pemerintah (PMP) terkuras habis untuk biaya rutin yang membengkak.
“Dari 137 karyawan yang dirumahkan itu kita sortir lagi hingga saat ini ada 58 karyawan. Sehingga kita bisa melakukan efisensi Rp300 jutaan dalam sebulan,” sambung Agus
Sebanyak 58 karyawan yang sudah direkrut, Agus akan berkomitmen dengan karyawannya untuk ikut membangun perusahaan di tengah keterpurukan yang sudah membayangi perusahaan milik Pemkab Bogor ini.
Banyak resiko yang ditanggung oleh para karyawan PPE, mereka tidak menerima gaji jika tak ada orderan. Agus mengungkapkan Hal tersebut membuat para karyawan harus beralih profesi menjadi marketing mulai dari level cleaning service, sampai ia sendiri terjun langsung agar PT PPE tetap beroperasi.
“Kita punya divisi marketing tapi dengan jumlah SDM terbatas. Sehingga kita harus memutar otak dengan mengintruksikan semua karyawan dapat menjadi marketing PPE,” tegasnya
Agus mengaku dirinya akan memiliki tim yang solid untuk kembali mengembangkan bisnisnya. Namun nahas disaat akan mulai kembali mengembangkan bisnis izin koor bisnis yang di miliki PT PPE habis, hal tersebut membuat seluruh perizinan harus di perpanjang.
“Bisa dibilang ketika saya masuk PPE semuanya mati termasuk listrik diputus PLN. Hanya rumput yang hidup dan subur disana,” ujar Agus.
Walaupun keadaannya seperti tersebut PT PPE kembali merangkak untuk berkembang. Pasca ditinggalkan beberapa vendor, karena sudah tak sanggup membayar, PT PPE sekarang tengah berkembang dengan bisnis baru yakni trading dengan menyediakan bahan baku.
(Irvan Ramadhan)