Friday, 26 April 2024
HomeBeritaSurvei Membuktikan 2 dari 5 Karyawan di Indonesia Alami Stres

Survei Membuktikan 2 dari 5 Karyawan di Indonesia Alami Stres

Bogordaily.net – Tingkat karyawan di Indonesia meningkat selama . Meski begitu, secara global, angka di Indonesia masih lebih rendah dibanding negara lain di Asia dan dunia.

(MMB) menemukan, 2 dari 5 karyawan di Indonesia alami akibat pekerjaan selama pandemi.

“Ada 2 dari 5 karyawan atau 37 persen mengalami . Ini meningkat dibandingkan sebekumnya, meskipun masih lebih kecil dibandingkan Asia dan global.”

“Mungkin ini menunjukkan kalau mental orang di Indonesia lebih kuat,” kata Senior vice president MMB Wulan Gallacher dalam konferensi pers Pemaparan hasil survei Health on Demand Indonesia 2021, Kamis 25 November 2021.

Wulan menambahkan, rata-rata tingkat karyawan di Asia mencapai 51 persen, berbeda sedikit dari tingkat dunia yang angkanya 50 persen.

Gangguan finansial akibat pekerjaan yang terganggu selama dianggap menjadi pemicu utama kaeyawan Indonesia mengalami .

Di sisi lain, terkait akses terhadap kesehatan mental bagi karyawan di Indonesia juga belum merata.

Hasil survei menemukan, baru 56 persen karyawan yang memiliki akses ke tunjangan kesehatan mental di tempat kerja.

“Hal itu membuat mereka lebih kecil kemungkinannya untuk meninggalkan perusahaan, jika dibandingkan dengan sebanyak 39 persen yang tidak memiliki akses,” katanya.

Selama terjadi pandemi, sebagian karyawan juga merasa kurang diperhatikan kesehatannya oleh perusahaan. Kesejahteraan kesehatan, baik secara materi maupun bukan, baru terasa saat karyawan benar-benar sudah sakit.

Wulan mengatakan, fenomena tersebut rata terjadi di banyak negara.

“Banyak karyawan di seluruh dunia merasa kurang diperhatikan dan secara keseluruhan di Indonesia 61 persen karyawan di Indonesia merasa di diperhatikan (perusahaan). Angka itu bisa dibilang turun dibandingkan 2019 yang hasilnya 68 persen,” kata Wulan.

Meski turun, Wulan mengatakan, angka tersebut masih lebih besar dibandingkan dengan tibgkat global maupun Asia. Di mana secara global hanya 46 persen karyawan yang merasa diperhatikan oleh kantornya dan di Asia sebanyak 48 persen.

Survei tersebut dilakukan secara global di 13 negara, baik berkembang maupun negara maju. Jumlah responden mencapai 14 ribu karyawan di dunia.

Sebanyak 1.007 responden di antaranya karyawan di Indonesia yang berusia 18 sampai 64 tahun dengan tingkat pendidikan dari SMA sampai dengan S3.***

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here