Friday, 22 November 2024
HomePolitikAktivis Pergerakan Dukung Rizal Ramli Jadi Capres RI 2024

Aktivis Pergerakan Dukung Rizal Ramli Jadi Capres RI 2024

Bogordaily.net – Komite Peduli Indonesia (KPI), gerakan yang diprakarsai oleh eksponen Aktivis Pergerakan 77-78 mendukung Rizal Ramli sebagai Capres 2024.

KPI yang sebagian besar terdiri dari aktivis pergerakan 77/78 mengaku siap menjadi motor pergerakan. Mereka juga akan mengajak semua elemen bangsa untuk ikut bergerak bersama-sama.

“Setelah melakukan kajian tentang track record, integritas dan kemampuan secara internasional, seorang tokoh nasional Dr Rizal Ramli mempunyai kualifikasi yang sangat menonjol,” terang Ketua KPI Tito Roesbandi, dikutip dari Times Indonesia, Rabu 29 Desember 2021.

Dia menambahkan, terdapat 10 poin dukungan dalam lampiran deklarasi yang ditandatangani pada 27 Desember 2021 tersebut.

Pertama, Rizal Ramli mampu menjadi tokoh nasional dengan jabatan strategis di pemerintahan di era Gus Dur dengan segudang prestasi. Termasuk pada era Jokowi. Sampai hari ini Rizal Ramli dinilai mampu menjaga integritas dirinya secara baik dan amanah.

Kedua, sejak sesama mahasiswa dan aktivis pergerakan, pandangan kritis, serta keberpihakannya kepada rakyat memperjuangan pendidikan bagi 8 juta anak yang tidak bersekolah melalui Gerakan Anti Kebodohan, sehingga menjadi cikal bakal wajib belajar.

“Kemudian pada poin ketiga, secara ikhlas mengorbankan jabatan dari zona nyaman ketika berkuasa, diberhentikan dari jabatan Menko Maritim,” tandasnya.

Pemberhentian itu, lanjut Tito, karena sebagai pejabat Rizal Ramli secara keras mengkritik kondisi keuangan dan manajemen Garuda Indonesia dan PLN. RR juga secara tegas menghentikan atau melakukan moratorium Reklamasi Teluk Jakarta.

“Saat itu Garuda akan merugi dan bangkrut jika dibebani dengan pesawat besar yang tidak akan mampu bersaing di jalur internasional. PLN akan merugi dengan di beban proyek listrik 35.000 MW,” ujarnya.

Namun, lanjutnya, saat ini terbukti Garuda Indonesia di ambang kebangkrutan dengan hutang Rp 140 triliun serta PLN terjebak utang Rp 451 triliun.

“Dari fakta tersebut membuktikan Rizal Ramli sangat paham masalah dan visioner,” ucap Tito.

Keempat, sebagai sahabat sesama aktivis Pergerakan 77-78, Tito melihat sejak puluhan tahun mengetahui dan paham betul karakter dan sifat serta kinerja ekonom senior itu.

Rizal Ramli disebut merupakan sosok cerdas, berpengalaman, memiliki kemampuan dengan track record bersih, tidak mempunyai konflik kepentingan, sangat peka terhadap nasib rakyat kecil dan keras jika melihat ketidakadilan.

Kelima, Rizal Ramli mempunyai konsep dan solusi untuk mengelola Sumber Daya Alam (SDA) yang menjadi kekayaan Indonesia. Salah satu contoh, ia sangat gigih memperjuangkan Sumber Gas Alam Masela di darat.

Sehingga bisa sepenuhnya diolah dengan berbagai turunan produknya menciptakan tenaga kerja serta memiliki nilai tambah yang sangat besar dibandingkan hanya menjual gas dan dip roses di laut.

“Konsep Rizal Ramli untuk semua produk komoditi jangan hanya menjual bahan mentah atau raw material, karena negara lain yang memperoleh nilai tambahnya,” ungkapnya menambahkan.

Tito mengatakan, pada poin keenam, walaupun bukan orang partai namun pergaulan RR sangat luas dengan semua petinggi partai dan sangat paham politik.

Rizal Ramli juga sejak awal juga memperjuangkan treshold nol persen, supaya rekruting pemimpin tidak ditentukan para cukong, karena dari sana sumber dari korupsi merajalela.

Selanjutnya, Rizal Ramli disebut sangat paham tentang ketahanan nasional baik dari serangan ekonomi global maupun invansi militer dari utara melalui Laut China Selatan.

Pada masa jabatannya sebagai Menko Maritim, Rizal Ramli mengubah nama menjadi Laut Natuna Utara pada peta dunia ke PBB dan diterima, walaupun sampai sekarang RRC mempermasalahkan nama tersebut.

Kedelapan, Rizal Ramli disebut tidak menyukai adanya Islamphobia. Dalam berbagai pernyataannya, RR melihat sebutan radikalisasi, intoleransi sangat tidak tepat bagi Indonesia dengan kerukunan masyarakat sejak dahulu.

Kedekatannya terhadap semua organisasi dan para tokoh agama seperti NU, Muhammadiyah, Persis dan lainnya termasuk lintas agama sejak dulu terjalin baik sampai sekarang.

Kesembilan, kedekatan terhadap nasib rakyat kecil selalu jadi pelopor dan motivator bagi perjuangannya, sampai turun ke jalan bersama buruh dan kepala desa sehingga gol UU Pedesaan dan UU BPJS.

Kesepuluh, Rizal Ramli pergaulannya sangat luas dengan para pemimpin dunia pernah menjadi Tim Ahli PBB bersama pemegang Nobel lainnya.

“Sewaktu gubernur Jokowi pernah dibantu agar proyek MRT yang sudah lama terbengkalai, dihidupkan kembali melalui kenalannya di Jepang. Melalui kiat penyelesaian hutang secara khusus kepada Pemerintah Kuwait, sebagai apresiasi Kuwait memberi hadiah kepada Rizal Ramli dengan membangun fly over Pasopati di Bandung secara gratis,” beber Tito.

Ia mengatakan, uraian pertimbangan tersebut merupakan sebagian kecil keberhasilan kinerja dan prestasi dari Rizal Ramli.

Tito optimistis Indonesia harus bisa keluar dari jebakan hutang dan sekaligus menutup pintu bagi ketergantungan yang merupakan pintu masuk penjajahan gaya baru.

“Momennya sekarang ini sangat tepat, saat di mana Indonesia sedang terpuruk dalam segala bidang. Dengan demikian Rizal Ramli harus mengabdi sebagai pemimpin yang menakhodai Indonesia melewati badai,” ucapnya.

Tito juga menyadari ketertinggalan Indonesia cukup jauh dibanding dengan negara yang 50 tahun lalu lebih miskin dari Indonesia seperti RRC dan Malaysia.

Realitasnya negara tersebut kini jauh melesat dalam segala hal dari Indonesia. Salah satu penyebabnya masalah kepemimpinan nasional.

Apalagi setelah 7 kali berganti pemimpin Indonesia belum dikarunia pemimpin yang berkarakter, problem solver seperti Deng Xiao Ping dan Mahathir Muhammad. Ini membuat Indonesia dipandang terjebak dalam lingkaran setan hanya sebagai negara berkembang selama 76 tahun merdeka.

“Kondisi Indonesia saat ini dengan permasalahan terberat adalah di bidang ekonomi,” katanya.

Beban utang negara dan BUMN yang sangat besar disebut menjadi penghambat bagi pemerintah ke depan. Sementara korupsi semakin meraja lela dan disparitas atau kesenjangan di segala bidang semakin melebar.

Sehingga semua sangat menghambat bagi Indonesia menjadi negara maju serta sulit untuk mengejar ketertinggalannya. Oleh karena itu, dibutuhkan pemimpin nasional yang tidak mempunyai konflik kepentingan, agar bisa mengatasi masalah berat tersebut.

“Pemimpin yang mampu melakukan lompatan cepat hingga beban utang Indonesia bisa terselesaikan, sehingga Republik Indonesia bisa berdaulat duduk sama tinggi sebagai negara maju yang disegani oleh dunia karena rakyatnya sejahtera,” terang Ketua Komite Peduli Indonesia (KPI) yang mendeklarasikan dukungan kepada Rizal Ramli sebagai Capres 2024.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here