Monday, 1 July 2024
HomeNasionalBanyak Ibu-ibu Mengeluh, Pemerintah Diminta Turunkan Harga Bahan Pokok

Banyak Ibu-ibu Mengeluh, Pemerintah Diminta Turunkan Harga Bahan Pokok

Bogordaily.net turut menyoroti tingginya harga sejumlah di akhir tahun 2021. Adapun beberapa yang melonjak harganya seperti minyak goreng, cabai dan telur ayam.

Untuk itu dia meminta kepada pemerintah untuk dapat segera mengatasi lonjakan harga karena dikhawatirkan menyulitkan masyarakat, apalgi pandemi Covid-19 masih terjadi.

“Pemerintah perlu segera mengendalikan harga bahan pangan pokok di akhir tahun ini. Beberapa bahan pangan pokok seperti minyak goreng, cabai, bawang dan telur ayam harganya sangat tinggi melebih akhir tahun sebelumnya,” ungkap Puan.

Puan menyamapaikan apabila masyarakat berpenghasilan rendah akan sangat terdampak dengan kenaikan harga bahan kebutuhan pokok. Apalagi berdasarkan data yang dimilikinya pada tanggal 24 Desember 2021 lalu, harga minyak goreng di pasaran jauh melebihi harga eceran tertinggi (HET) yakni Rp11 ribu/liter. Bahkan untuk minyak goreng kemasan sudah ada yang mencapai harga Rp20 ribu /liter.

Kemduian garga bahan pangan pokok yang melambung tinggi di pasaran lainnya adalah cabai rawit merah, telur ayam ras, dan bawang merah. Menurut Puan ibu rumah tangga sudah banyak mengeluhkan perihal kenaikan harga ini.

“Ibu-ibu rumah tangga sudah banyak mengeluh, harga cabai rawit merah di sejumlah daerah bahkan sudah ada yang mencapai Rp140 ribu/kg. Ini sudah melebihi harga daging,” ucapnya.

Kemudian menurut Politikus PDIP ini permasalahkan naiknya harga-harga bahan pangan di akhir tahun juga harus diselesaikan untuk waktu-waktu ke depan. Fenomena ini selalu berulang dan perlu upaya penyelesaian yang komprehensif.

Dia memandang perlu adanya sinergi kebijakan antar sektor baik dari sisi hulu maupun hilir, dari sektor produksi dan perdagangan. Pemulihan ekonomi nasional ditengah situasi pandemi covid-19, membutuhkan kebijakan yang dapat memberikan perlindungan ekonomi bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

“Dan pada saat yang bersamaan mendorong dunia usaha, sektor riel dan umkm dapat bergerak kembali dalam inflasi yang terkendali,” tandasnya.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here