Bogordaily.net – Sri Lanka saat ini mengalami krisis utang yang parah. Kondisi ini semakin diperparah dengan tidak adanya pemasukan dari wisatawan selama pandemi Covid-19.
Untuk melunasi utang impor minyak dari Iran, Sri Lanka pun berencana membayarnya dengan teh.
Menteri Perkebunan Sri Lanka, Ramesh Pathirana menyebut bahwa negaranya berharap Iran bisa menerima barter teh senilai USD5 juta atau setara Rp71,2 miliar setiap bulannya, yang akan dibayar untuk melunasi utang senilai USD251 juta atau setara Rp3,56 triliun.
Menanggapi hal itu, Iran pun setuju dengan utang yang akan dibayar dengan teh Ceylon.
“Dalam negosiasi baru-baru ini, kami mencapai kesepakatan tertulis untuk mengganti utang dan bunga Iran dalam bentuk pengiriman bulanan teh yang diproduksi di Sri Lanka,” ujar Alireza Peyman-Pak, selaku kepala Organisasi Promosi Perdagangan Iran, dikutip dari AFP,.
“Kesepakatan dicapai pada Selasa 21 Desember 2021, yang menurutnya akan mengekspor teh ke Iran setiap bulan untuk melunasi utang 251 juta dollar AS untuk minyak Iran yang dipasok ke Sri Lanka sembilan tahun lalu,” sambungnya.
Di sisi lain, Menteri Perkebunan Sri Lanka menyebut metode pembayaran tersebut takkan melanggar sanksi PBB atau Amerika Serikat lantaran teh tergolong sebagai makanan berdasarkan alasan kemanusiaan.***
ADVERTISEMENT