Monday, 25 November 2024
HomeEkonomiKemenKopUKM Dorong Kabupaten/Kota Lakukan Inkubasi untuk Tumbuhkan Wirausaha Baru

KemenKopUKM Dorong Kabupaten/Kota Lakukan Inkubasi untuk Tumbuhkan Wirausaha Baru

Bogordaily.net – Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Arif Rahman Hakim memberikan apresiasi kepada Walikota Mojokerto Ika Puspitasari, yang dengan suka cita dan semangat memberikan dukungan penuh kepada UMKM di Kota Mojokerto, sehingga pada masa sulit ini bisa bertahan bahkan tumbuh melalui inkubasi bisnis penerima BPUM (Banpres  Produktif Usaha Mikro), yang dilakukan dalam upaya mencetak wirausaha baru.

“Inkubasi dalam upaya menumbuhkan  wirausaha memang sangat penting, mengingat kita memiliki  banyak sumber daya, namun sumber daya wirausaha masih kurang,” kata SesmenKopUKM Arif Rahman Hakim, dalam sambutannya pada EXPO Hasil Inkubasi Wirausaha UMKM dan Koperasi Kota Mojokerto 2021, di Sunrise Mall, Selasa (7/12/2021).

Arif mengatakan dalam rencana pembangunan periode 2020-2024, target rasio kewirausahaan mendekati 4 persen, tepatnya  3,97 persen. ” “Sekarang ini kita ada di 3,5 persen, masih dibawah Malaysia, Thailand maupun Singapura” katanya.

SesmenKopUKM menilai kegiatan EXPO yang dilakukan Pemkot Mojokerto ini sangat bagus dan  bisa didorong untuk bisa dilakukan di Kabupaten/Kota lain, agar wirausaha produktif atau wirausaha baru  bisa tumbuh, sesuai dengan target dimana harus melahirkan 500 ribu wirausaha baru pertahunnya agar bisa tercapai rasio wirausaha sekitar 4 persen di 2024.

“Minimal mereka atau para wirausaha baru ini bisa menyediakan pekerjaan untuk dirinya sendiri, syukur-syukur bisa menyerap tenaga kerja,” jelas SesmenKopUKM.

Untuk bisa melahirkan wirausaha baru ini, tentunya pendampingan harus tetap dilakukan  secara berkelanjutan.  “Kami bersyukur dalam program inkubasi di kota Mojokerto ini, ada  ekosistem pembuatan misalnya dari Bank Jatim maupun PNM (Pembiayaan Nasional Madani) yang memiliki skim kredit untuk wirausaha pemula,” kata Arif.

Lebih lanjut Arif mengharapkan, selain kegiatan kewirausahaan, pemerintah Kabupaten/Kota juga melakukan penguatan kegiatan yang  sejalan dengan kegiatan nasional.

“Apa saja itu, ada empat. Pertama, kegiatan transformasi UMKM dari informal ke formal. Saat ini dari sekitar 65 juta pelaku UMKM baru 5 persen saja yang  mempunyai legalitas usaha. Minimal punya NIB (Nomor Induk Berusaha), PIRT (Pendaftaran Industri Rumah Tangga), juga  sertifikasi dasar yang dibutuhkan sesuai ketentuan,” terang Arif.

Kedua, lanjut Arif, kegiatan untuk mendorong agar generasi muda mau menggunakan Badan Hukum Koperasi sehingga generasi muda bisa memanfaatkan manajemen koperasi modern. Ketiga, kegiatan untuk mengembangkan kewirausahaan. Dan keempat  menciptakan ekosistem atau keterkaitan antar usaha.

“Jadi usaha mikro bisa menjadi rantai pasok usaha yang sudah berkembang,” pungkas Arif.

Pengembangan Kedepan

Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Pemprov Jatim, Andromeda Qomariyah juga memberikan apresiasi kepada Walikota Mojokerto, yang disebutnya sebagai inovator dan kreator dalam rangka peningkatan dan pemberdayaan UMKM khususnya di kota Bumi Majapahit ini.

“Bu Walikota ini tidak saja mendampingi UMKM namun ikut juga mempromosikan dan memasarkan produk UMKM di Mojokerto,” kata Andromeda.

Andromeda menjelaskan, UMKM memiliki peran penting dalam perekonomian Jatim mengingat  kontribusinya terhadap PDRB Jatim mencapai 57,25 persen.

Menurut Andromeda, apa yang diterapkan di Kota Mojokerto ini bisa dicontoh Kabupaten/Kota lain sehingga  perekonomian Jatim khususnya UMKM bisa bangkit.

Andromeda menambahkan, pengembangan UMKM kedepan harus bisa melakukan adaptasi, karena selama pandemi ada perubahan lifestyle masyarakat, dimana semua kegiatan kini dilakukan secara online e-commerce dan cashless atau non tunai.

“Ini juga perlu disiapkan UMKM nya. Kami ada pondok kurasi, rumah digital dan kegiatan kolaborasi yang kini mutlak diperlukan agar UMKM bisa menjadi lebih kuat,” ungkapnya.

Sementara itu Walikota Mojokerto Ika Puspitasari mengatakan sejak diluncurkan pada 2019 lalu, inkubasi wirausaha Pemkot Mojokerto sudah menjaring 4.100 peserta, dimana mereka dididik untuk menjadi wirausaha baru.

” Sudah banyak beragam jenis produk yang dihasilkan mulai dari kuliner, kerajinan, batik, sepatu dan alas sepatu. Dari ratusan produk  ini udah di sinergikan dengan beberapa marketplace baik lokal maupun melalui laman LKPP.,” jelas Walikota yang akrab dipanggil Ning Ita.

Sejauh ini Pemkot Mojokerto sudah melakukan kurasi terhadap 1.890 UMKM yang dinyatakan lulus dari proses inkubasi.

“Semua itu berujuan untuk mendukung kota Mojokerto sebagai Kota UMKM  berbasis wisata budaya, karena memiliki historis dengan Bumi Majapahit. Dalam produk inkubasi wirausaha seluruh peserta kami dorong menjadi anggota koperasi. Kami bentuk sektor dan bidang sesuai jenis produksinya. Dengan melakukan kolaborasi semua pihak termasuk KemenKopUKM dan Dinas Koperasi dan UKM Jatim, hasil inkubasi saya harapkan tidak saja menguasai pasar domestik namun juga pasar regional bahkan go internasional,” pungkas Ning Ita.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here