Bogordaily.net— Kementerian Koperasi dan UKM turut berpartisipasi pada rangkaian kegiatan visit SHERPA di Pusat Industri Digital Indonesia 4.0 (PIDI 4.0) yang berlangsung pada 8 Desember 2021, sebagai rangkaian 1st G20 Sherpa Meeting.
1st G20 Sherpa Meeting merupakan pertemuan pertama dan pembuka dari seluruh rangkaian pertemuan Presidensi G20 Indonesia, dan diselenggarakan di Jakarta pada 7 – 8 Desember 2021.
Partisipasi KemenKopUKM dalam event tersebut, dengan menampilkan produk-produk unggulan UMKM dan video profiling bertemakan “Modern Cooperatives and the Future of MSMEs”.
“Hal itu sebagai bukti komitmen KemenKopUKM dalam mendukung digitalisasi, sebagai implementasi industri 4.0,” kata Kepala Biro Hukum dan Kerja Sama KemenKopUKM Henra Saragih dalam keterangannya, Kamis (9/12/2021).
Dalam rangka mengoptimalisasi manfaat Visit Sherpa G20 sebagai wadah exposure, serta memperluas jejaring kemitraan dan perluasan pasar produk koperasi dan UMKM unggulan, KemenKopUKM berupaya terus adaptif dan melakukan inovasi dalam berbagai program dan kebijakan dalam menjawab tantangan global.
“Strateginya dengan melakukan perubahan-perubahan yang berorientasi pada kepentingan publik, serta akan terus mengawal digitalisasi koperasi dan UMKM dan mensukseskan Presidensi G20 Indonesia,” katanya.
Sejalan dengan kondisi saat ini, Presidensi G20 Indonesia mengangkat tema “Recover Together, Recover Stronger” atau “Pulih Bersama”.
Presidensi G20 Indonesia Tahun 2022 mengusung 3 Topik Utama, yaitu Pertama; Arsitektur Kesehatan Global; sebuah upaya Indonesia memperkuat dan menyusun kembali tata kelola dan arsitektur kesehatan global pasca pandemi. Mendorong ASEAN, terutama Indonesia menjadi transfer hub untuk pengembangan dan produksi vaksin.
Kedua; Transformasi Berbasis Digital; dalam rangka membuat nilai-nilai ekonomi melalui teknologi digital, serta mendorong digitalisasi sektor-sektor yang menjadi mesin pertumbuhan baru.
Ketiga; Transisi Energi; memperluas akses terhadap teknologi menuju energi bersih dan terjangkau, serta pembiayaan untuk mempercepat transisi menuju energi yang lebih berkelanjutan.
Tidak hanya itu, Presidensi G20 Indonesia pada tahun 2022 akan berpotensi memberi manfaat bagi perekonomian Indonesia, baik secara langsung, terhadap sektor jasa,perhotelan, transportasi, UMKM, maupun secara tidak langsung melalui dampak terhadap persepsi investor dan pelaku ekonomi.
Selama masa pandemi terjadi peningkatan UMKM yang telah memasuki ekosistem digital yaitu sebanyak 25,6% UMKM atau sekitar 16,4 juta pelaku, dimana 54 persennya adalah UMKM perempuan dan sebanyak 245 koperasi telah mengadopsi teknologi digital.
“Oleh karena itu, keberpihakan G-20 harus mampu kita transformasikan menjadi momentum nyata bagi digitalisasi UMKM dan pemberdayaan perempuan,” ujar Henra Saragih.
Menurut Henra, momentum tersebut seyogyanya diikuti dengan peningkatan pembangunan infrastruktur digital dan kerja sama teknologi, perluasan konektivitas digital secara inklusif, serta peningkatkan literasi digital pelaku UMKM.***