Thursday, 28 March 2024
HomeKota BogorKepala Daerah Diminta Siaga dan Waspada Varian Omicron

Kepala Daerah Diminta Siaga dan Waspada Varian Omicron

Bogordaily.net – Wali Kota Bogor, Bima Arya bersama Dandim 0606 Kota Bogor, Letkol Inf Roby Bulan, Wakapolresta Bogor Kota, AKBP Ferdy Irawan, perwakilan Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Bogor dan Denpom III/1 Bogor mengikuti penanggulangan pandemi Covid-19 secara virtual di paseban Suradipati, Balai Kota Bogor, Senin 27 Desember 2021.

dilaksanakan sebagai tindak lanjut rapat terbatas yang langsung dipimpin Presiden Joko Widodo, Minggu 26 Desember 2021malam, terkait penanggulangan pandemi Covid-19, khususnya di masa natal dan tahun baru 2022 serta mitigasi virus Covid-19 .

Sejumlah arahan disampaikan Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian. Kepada seluruh daerah dan peserta lainnya Mendagri menyampaikan 8 strategi yang dipersiapkan dan akan dilaksanakan dalam upaya mengantisipasi mobilitas massa di masa liburan natal dan tahun baru 2022, serta mitigasi Virus Covid-19 terhadap mobilitas masyarakat serta potensi kerumunan.

Menurut Tito, berangkat dari pengalaman tahun lalu, liburan natal dan tahun baru menjadi momentum terjadinya mobilitas massa, sehingga berpotensi kerumunan yang bisa mengakibatkan penularan.

Hal tersebut menjadi faktor yang sangat penting untuk diwaspadai agar tidak lengah dan tidak lalai.

Berdasarkan hasil rapat terbatas, ada 8 strategi utama yang perlu dilakukan secara sistematis.

Pertama apapun varian yang dihadapi, protokol kesehatan (prokes) menjadi kunci utama, khususnya pemakaian masker dan hindari kerumunan.

“Jangan lelah untuk mengkampanyekan penggunaan masker melalui kanal media yang dimiliki dan penegakan penggunaannya oleh aparat. Tolong betul-betul ditegakkan,” tegas Mendagri.

Strategi lainnya kata Tito, pengetatan kedatangan dari luar negeri dan himbauan untuk tidak ke luar negeri, penggunaan dan penegakkan aplikasi Peduli Lindungi di ruang publik, penerapan PPKM Berbasis level dan mengaktifkan PPKM berbasis mikro, mempersiapkan fasilitas serta kelengkapan rumah sakit dan isolasi terpusat.

Selain itu, intensifkan dan perkuat 3 T, percepat vaksinasi yang merupakan arahan yang secara konsisten disampaikan Presiden Jokowi.

Terakhir, pemerintah pusat berupaya keras mempercepat riset untuk menjawab 3 pertanyaan utama yaitu tentang kecepatan penularan, dampak keparahan serta kemampuan netralisasi antibodi sehingga ada kebijakan lebih lanjut untuk menanganinya.

“Peran kepala daerah sangat penting sekali dengan dukungan Forkopimda yang telah diberikan perintah atasan masing-masing. Antisipasi agar tidak lengah khususnya di nataru, apalagi sudah masuk. Kepala daerah follow up dan koordinasi segera dengan Forkopimda hingga ke tingkat pimpinan perangkat daerah dan tingkat masyarakat, karena itu kuncinya,” jelas Tito.

Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin menambahkan, ada 4 strategi yang dipersiapkan, 3 di antaranya adalah prioritas yang dikhususkan bagi warga sehat yaitu prokes, 3 T dan vaksinasi. Satu strategi lainnya adalah perawatan yang dikhususkan bagi warga yang sakit.

“Target utamanya adalah mengurangi laju penularan virus Covid-19, khususnya ,” kata Menkes.

Menkes menerangkan, banyak menyebar di Eropa dan Amerika. Saat ini menjadi varian dominan di Afrika dan di Eropa.

Varian omicron

Kesimpulan dari Omicron adalah penularan lebih cepat dari delta, menurunkan efektivitas vaksin dan keparahan tidak separah delta.

Di Indonesia kata dia, kasus Omicron berawal dari 3 kasus kemudian 19 kasus dan sekarang sudah 46 kasus dengan identifikasi didominasi kedatangan dari Turki, dimana banyak warga Indonesia yang pulang liburan, kemudian Inggris dan Uni Emirat Arab.

Untuk penularan lokal terjadi di wisma atlet, sementara penularan lokal yang lebih luas setelah dicek tidak ditemukan.

“Kesimpulannya, kalau mau liburan baiknya di dalam negeri, karena saat ini Alhamdulillah negara kita lagi aman. Negara lain tidak lebih aman. Itu pesan pertama,” kata Menkes.

Menkes melanjutkan, sebanyak 74 persen yang tertular adalah yang sudah di vaksin lengkap, 80 persen gejala ringan, sedikit demam dan yang lainnya tanpa gejala. Status kewarganegaraan hanya 2 orang WNA.

Menanggapi arahan tersebut, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, Sri Nowo Retno yang hadir bersama Kepala Dinas Perhubungan Kota Bogor, Elo Prabowo dan Kasatpol PP Kota Bogor Agustianayah, menjelaskan, sesuai arahan Wali Kota Bogor, Bima Arya agar semua tetap waspada dan menyiagakan 3 T serta menyiapkan fasilitas rumah sakit maupun fasilitas isolasi.

“Semua tetap siaga dan waspada. Edukasi prokes ke masyarakat terus dilakukan, disiplin prokes tetap yang utama karena itu yang menjadi tameng,” kata Retno sapaannya.

Untuk mengantisipasi penyebaran varian baru, saat ini Pemkot Bogor meminta perpanjangan kesepakatan dengan Kepala Pusat BPKP hingga Maret 2022.

Fasilitas isolasi IPB University juga akan diaktifkan kembali setelah sebelumnya dinonaktifkan selama 2 bulan.

“Kapasitas rumah sakit 504 bed, tetapi sesuai komitmen jika terjadi lonjakan akan disiagakan sampai 1.300 bed lagi. Rumah sakit lapangan juga akan disiagakan, tapi untuk saat ini masih terkendali, BOR ada di 2,5 persen. Vaksinasi Kota Bogor 96,61 persen tersisa 27 ribuan, vaksinasi anak-anak per 26 Desember 2021 sudah 52 persen, ini semua berkat bantuan TNI dan Polri,” katanya.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here