Bogordaily.net – Bupati Bogor, Ade Yasin menegaskan kehadiran Tugu Pancakarsa dibangun untuk mengurangi kemacetan yang selama ini belum terpecahkan, didukung dengan sistem flow searah jarum jam.
“Adanya tugu ini yang pertama adalah untuk mengurangi kemacetan yang selama ini belum terpecahkan, kita juga sudah membebaskan tanah di sekitarnya sehingga sistemnya itu satu arah, memutar arah jarum jam sehingga tidak ada lagi kemaceta-kemacetan yang cukup signifikan. Jadi nanti dari tol itu keluar, lewat kiri, terus langsung ke arah Cibinong atau ke arah Jakarta atau ke Bogor, tapi kalau dari Cibinong bisa juga ke kiri dulu jadi muter, jadi flownya seperti arah jarum jam,” ungkapnya dalam kegiatan peninjauan program pembangunan City Beautification Projects Kabupaten Bogor tahun 2021, Jumat 24 Desember 2021.
Lanjut Ade Yasin menjelaskan bahwa filosofi Tugu Pancakarsa adalah tugu yang dibuat dari lima lawang, yaitu Lawang Kori yang berada di depan Cibinong City Mall (CCM) yang sudah dibangun pada saat Pemerintah Daerah pertama di bawah kepemimpinan Bupati Bogor Edi Yoso. Lawang Kori disatukan menjadi lima yang menggambarkan program Pemkab Bogor yaitu Pancakarsa. Pancakarsa terdiri dari Bogor Sehat, Bogor Cerdas, Bogor Membangun, Bogor Maju dan Bogor Berkeadaban.
“Kita tetap memelihara peninggalan bersejarah dari pendahulu kita atau dari nenek moyang, tetapi kita terjemahkan kedalam lima program yang memang bermanfaat untuk masyarakat yaitu Pancakarsa,” ujarnya.
Menurutnya, keberadaan Tugu Pancakarsa juga bisa jadi tempat swafoto bagi masyarakat. “Tugu itu hanya sebagai ikon dan hanya untuk selfie, tidak ada orang makan di situ atau menyampah di situ,” kata Ade Yasin.***
Sumber: Diskominfokabbogor