Bogordaily.net – Masyarakat dunia kini tengah demam Film Spider-Man: No Way Home. Para pencinta film di seluruh penjuru dunia termasuk di Indonesia, ramai-ramai antre untuk menonton film produksi Marvel Cinematic Unverse itu.
Film yang dibintangi Tom Holland ini, bahkan diprediksi menjadi film pertama dan satu-satunya yang menghasilkan miliaran dolar di 2021.
Banyak orang berpendapat kalau film ini akan meraih prestasi yang belum pernah dicapai film lain selama hampir dua tahun terakhir, yakni mencapai US$ 1 miliar atau Rp 14,2 triliun (kurs Rp 14.200) dalam penjualan tiket di seluruh dunia.
Perkiraan ini tidaklah mustahil mengingat bagaimana sebelumnya debut dari film ini telah memecahkan rekor box office. Dalam waktu kurang dari seminggu tampil di bioskop, film ini mencapai US$ 751,3 juta atau Rp 10,66 triliun (kurs Rp 14.200) di seluruh dunia, menjadikannya film terlaris ketiga tahun 2021.
“Saya tidak akan bertaruh melawan Spider-Man dan kemampuannya untuk naik ke box office senilai $ 1 miliar,” kata Paul Dergarabedian, analis media senior di Comscore dikutip dari CNBC, Kamis 23 Desember 2021.
Setelah mengamankan lebih dari US$ 600 juta atau Rp 8,52 triliun di seluruh dunia selama akhir pekan kemarin, film Spider-Man: No Way Home terus mencatat penjualan tiket yang tinggi hingga Selasa kemarin dan menghasilkan lebih dari US$150 juta di box office global. Menjelang akhir pekan, tren ini diperkirakan terus berlanjut.
Para analis film memperkirakan bahwa Spider-Man: No Way Home akan dengan mudah melewati angka US$ 1 miliar pada akhir pekan ini. Jika film tersebut tidak melampaui angka itu akhir pekan ini, kemungkinan pada minggu berikutnya.
Sebab setiap tahun rentang delapan hari antara Natal dan Tahun Baru adalah salah satu periode paling menguntungkan bagi industri film.
“Melebihi $ 1 miliar (pada tahun 2021) adalah kesimpulan yang sudah pasti pada saat ini, kecuali perubahan drastis dari peristiwa pandemi,” kata Shawn Robbins, kepala analis di BoxOffice.com.
“Mempertimbangkan betapa baru-baru ini beberapa orang meragukan bahwa industri (perfilman) dapat melihat kinerja pada skala ini dalam waktu dekat ketika dunia bergulat dengan varian Covid, distribusi vaksin, dan berbagai pembatasan pasar, itu adalah pencapaian yang luar biasa,” jelasnya lagi.***