Saturday, 4 May 2024
HomeNasionalPerayaan Natal Kenapa Mesti Ada Pohonnya, Ini Sejarahnya

Perayaan Natal Kenapa Mesti Ada Pohonnya, Ini Sejarahnya

Bogordaily.net dari pinus dan cemara dengan dekorasi cahaya serta ornamen merupakan bagian dari perayaan natal. Di berbagai rumah dan gereja, bisa diambil dari pohon segar yang dipotong, pohon yang ditanam di pot, maupun pohon artifisial atau plastik.

biasa ditempatkan di dalam ruangan, namun ada juga yang menempatkan di luar ruangan. Kado-kado untuk anggota keluarga biasanya ditempatkan di dekat , lalu dibuka di Malam Natal atau di hari Natal.

Kenapa ada di setiap perayaan umat Kristen tersebut? Begini sejarah .

Sejarah

Kehidupan Abadi
Dikutip dari Encyclopaedia Britannica, penggunaan pohon dan karangan bunga sebagai lambang kehidupan abadi merupakan kebiasaan orang Mesir Kuno, Cina, dan Ibrani.

Pohon yang dimaksud terutama adalah evergreen tree atau tumbuhan hijau abadi, yaitu jenis tumbuhan pohon dan terna yang tidak menggugurkan daunnya serentak pada kondisi dan musim tertentu. Contohnya seperti pohon cemara, pinus, juniper, dan lain-lain.

Orang pagan Eropa juga punya tradisi kepercayaan menghormati pohon abadi. Orang Skandinavia melanjutkan tradisi menggunakan pohon ini saat pindah memeluk agama Kristen.

Pohon cemara dan pinus dipasang sebagai elemen dekorasi rumah dan gudang di Tahun Baru untuk mengusir kejahatan, dan di hari Natal untuk burung-burung bertengger.

Perayaan Keluarga di Jerman
Asal-usul modern kelak berasal dari Jerman. Tradisi penggunaan pohon pinus di Jerman dilakukan di pertengahan musim dingin.

Para keluarga di Jerman menempatkan pohon asli di dalam rumah atau di area pintu masuk pada tanggal 24 Desember. Keberadaan pohon pinus saat itu sebagai simbol pohon surga untuk memperingati hari raya keagamaan Adam dan Hawa.

Hiasan camilan wafer digantung di pohon-pohon pinus di dalam rumah keluarga Jerman sebagai lambang tuan rumah Ekaristi, tanda penebusan di agama Kristen.

Lilin, simbol Kristus sebagai penerang dunia, juga kerap ditambahkan di pohon. Di ruangan pohon juga ditempatkan semacam rak segitiga dari kayu yang disebut Christmas Pyramid berisi bintang, hiasan natal, dan bagian .

Pada abad ke-16, ‘pohon surga' dan Christmas Pyramid menjadi satu kesatuan . Hiasan pohon Natal di perayaan modern berkembang menjadi hiasan kukis aneka bentuk, ornamen bola dan pohon, lengkap dengan bintang dan cahaya lampu.

Diadopsi Inggris dan Dunia
Pohon Natal diperkenalkan ke Inggris pada awal abad ke-19. Pohon Natal kelak dipopulerkan pada pertengahan abad ke-19 oleh Pangeran Albert, suami Ratu Victoria.

Pohon Natal di zaman Victoria ini dihiasi mainan dan kado-kado kecil, lilin, permen, untaian popcorn, kue mahal, pita, dan rantai kertas yang menggantung di dahan dan cabang pohon.

Pendatang Jerman di Amerika Utara pada abad ke-17 juga membawa tradisi pohon Natal saat migrasi. Di abad ke-19, kebudayaan memasang pohon Natal ini populer di Austria, Swiss, Polandia, dan Belanda.

Misionaris Barat juga mengenalkan tradisi pohon Natal pada abad ke-19 ke warga China dan Jepang. Alhasil, pohon natal di Jepang dan China abad ke-20 dihiasi ornamen kertas yang cantik.

Bola-bola kaca hiasan pohon Natal juga banyak digunakan di Inggris dan Amerika Serikat pada 1870-an. Kebanyakan di antaranya diproduksi di studio kecil di Jerman dan Bohemia, yang juga membuat hiasan dari timah, manik-manik, kertas pres, dan kapas. Rangkaian lampu di pohon Natal sudah dikenal pada tahun 1890.

Pohon Natal Buatan
Pohon Natal buatan mulai dikembangkan di Amerika Serikat pada tahun 1930-an. Saat itu, daun-daun cemara dibuat dari bulu sikat. Mulai 1950-1960-an, pohon Natal dari aluminium dan plastik PVC mulai diproduksi massal.

Pohon Natal artifisial atau plastik ini jadi populer digunakan sebagai elemen perayaan Natal, terutama di negara-negara yang sulit mendapatkan pohon segar.

Nah, itu dia sejarah pohon Natal yang kini bisa kamu lihat di berbagai tempat publik di pengujung tahun. Jadi bisa pakai pohon cemara, pinus, sampai pohon artifisial untuk menyemarakkan perayaan Natal, ya.

Sumber: Detik.com

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here