Thursday, 18 April 2024
HomeKota BogorPesan dari Laweyan Solo: Majelis Tahkim/Kongres Nasional Ke-41 Syarikat Islam

Pesan dari Laweyan Solo: Majelis Tahkim/Kongres Nasional Ke-41 Syarikat Islam

Bogordaily.net – Syarikat Islam merupakan organisasi Islam tertua di Indonesia yang didirikan oleh Haji Samanhudi di Laweyan, Solo, dengan nama asal Syarekat Dagang Islam (SDI), yang kemudian berubah menjadi Syarikat Islam dan masih bertahan, tumbuh, dan berkembang di Tanah Air Indonesia hingga saat ini.

SDI berdiri pada 16 Oktober 1905. Pergerakan ini awalnya sebagai organisasi yang bergerak di bidang sosial dan ekonomi, namun di masa HOS Tjokroaminoto kemudian juga merambah di bidang politik.

Dalam mengikuti Kegiatan Majelis Tahkim/Kongres Nasional ke 41, DPC Syarikat Islam mengutus, Wakil Dewan Cabang Deni Ari Wibowo, Ketua Pimpinan Cabang Subhan Murtadla, Sekretaris Pimpinan Cabang Firdaus dan Wakil Ketua Pimpinan Cabang Ruli Indrawan.

“Semoga Majelis Tahkim/Kongres Nasional ini dapat membawa Syarikat Islam menjadi organisasi yang setara dengan organisasi Islam lainnya, karena Syarikat Islam merupakan organisasi Islam tertua di Indonesia,” harapan Wakil Ketua Dewan Cabang, Deni Ariwibowo.

Menanggapi Majelis Tahkim/Kongres Nasional Indonesia ke-41 Syarikat Islam, Ketua PC Kota Bogor, Subhan Murtadla Menyambut baik hasil kongres ini, dituntut untuk dengan cepat mengimplementasi misi Dakwah Ekonomi.

“Untuk merealisasikannya , dalam waktu dekat akan segera menggelar kegiatan rapat kerja Cabang, menyusun rencana aksi Dakwah Ekonomi,” jelas Subhan.

Subhan menambahkan Pesan dari Laweyan Majelis Tahkim/ Kongres Nasional Syarikat Islam ke 4 ini, mengingatkan kembali perjuangan KH Samanhudi dengan berdirinya SDI tahun 1905, membangkitkan ekonomi pribumi. Dalam konteks sekarang membangkitkan Kedaulatan Ekonomi Rakyat.

Dalam Penguatan Dakwah Ekonomi, mengagendakan pada tahun 2022 akan melaunching Sekolah Saudagar Syarikat Islam serta Sentra Usaha Kreatif Mandiri/UKM Saudagar Syarikat Islam.
“Mudahan mudahan dengan adanya program Sekolah Saudagar dan Sentra UKM akan dapat membangkitkan ekonomi lokal, ekonomi ummat sehingga tercapainya kemandirian dan kedaulatan ekonomi rakyat,” ungkapnya.

Pelaksanaan Majelis Tahkim atau Kongres Nasional Ke-41 di Hotel Novotel, Solo Jawa Tengah ini, Syarikat Islam mengusung tema “Penguatan Dakwah Ekonomi Menghadapi Era Masyarakat 5.0”.

Kongres Nasional Ke-41 tahun 2021 tersebut resmi dibuka Wakil Presiden Ma'ruf Amin secara virtual, Dalam sambutannya Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyampaikan, mendorong umat Islam untuk siap menghadapi era masyarakat pintar atau smart society 5.0 di tengah perkembangan teknologi dan digital saat ini.

“Umat Islam harus siap dan adaptif menghadapi tantangan perubahan ini. Kita harus memiliki cita-cita tinggi agar kita tidak terombang-ambing dalam arus perubahan, bahkan dapat menjadi pemimpin dalam perubahan,” kata wapres Wapres Ma'ruf.

Selanjutnya mengatakan teknologi berkembang sangat cepat, sehingga momen tersebut harus dimanfaatkan untuk menciptakan kemajuan dan kesejahteraan bagi kehidupan masyarakat.

“Saat ini sedang terjadi perubahan yang luar biasa dalam pembangunan ekonomi, salah satunya dipicu oleh perkembangan teknologi. Dari waktu ke waktu pemanfaatan teknologi makin besar dalam kegiatan ekonomi,” jelasnya.

Wapres berharap sektor perdagangan di kalangan umat Islam dapat semakin meningkat dan memajukan ekonomi kerakyatan, serta sejalan dengan cita-cita Indonesia Emas 2045.

Indonesia, katanya, dianugerahi tanah yang subur dan laut yang luas. Selain itu, katanya, Indonesia juga dianugerahi keragaman rempah-rempah serta berbagai jenis tanaman herbal.

“Dulu Belanda datang untuk mencari rempah-rempah. Bukan mencari tambang. Jadi kita harus kembali pada kekuatan sejati kita,” katanya.

Selain Wapres hadir pula Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, dalam sambutannya, Menag mengatakan Kongres Nasional ke-41 ini sangat tepat sebagai momentum meneguhkan langkah-langkah pengabdian Syarikat Islam yang lebih luas dan tajam.

“Kita semua meyakini bahwa akan terus istiqamah menjalankan misi dakwah, sejalan dengan cita-cita kebangsaan dan keumatan,” imbuh Menag.

“Semoga Kongres Nasional ke-41 Tahun 2021 ini dapat menghasilkan spirit yang lebih kuat demi jalannya roda organisasi,” sambungnya.

Dijelaskan Menag, bangsa Indonesia lahir dari keragaman bahasa, budaya hingga agama. Maka sangat wajar jika dinamika pemikiran keberagamaan sangat jelas memberi warna kebangsaan Indonesia.

Sebagai negara dengan populasi muslim terbesar, Indonesia dianugerahi kekayaan dan keberagaman alam yang sangat indah. Indonesia adalah model beragama yang menjunjung tinggi persatuan dan menempatkan persamaan lebih utama daripada perbedaan. Inilah prinsip-prinsip bernegara yang telah diwariskan para pendahulu.

“Syarikat Islam adalah bagian dari dinamika kebangsaan itu. Lahir dengan gagasan dan spirit dakwah, Syarikat Islam telah mengambil peran yang sangat luas dalam perjuangan dan pembangunan kemerdekaan,” ujarnya.

Bukan hanya melahirkan tokoh-tokoh penting yang berperan dalam kemerdekaan, juga banyak menelurkan ide dan gagasan kebangsaan yang sangat strategis bagi penguatan tata kehidupan bangsa Indonesia.

Syarikat Islam telah menempatkan dirinya sebagai komunikator dan menjadikannya sebagai media sosialisasi umat Islam dalam bidang pendidikan, ekonomi dan politik.

Di mata Menag, memegang peranan penting pemberdayaan masyarakat yang maju dan terbuka menciptakan kesadaran umat untuk menjadi bagian NKRI.

Hal ini tergambar jelas dalam trilogi : Sebersih-bersih Tauhid, Setinggi-tinggi Ilmu, dan Sepandai-pandai Siasah.

“Saya mengajak kita semua, keluarga besar , untuk terus menjalin persahabatan dan kerjasama serta menjaga kerukunan antar umat beragama dalam ikatan ukhuwah wathaniyah dan ukhuwah basyariyah dalam bingkai NKRI,” kata Menag Kementerian Agama.

Lanjut Menag, mengajak seluruh ormas Islam untuk bahu-membahu menjalankan visi dakwah yang rahmatan lil'alamin.

“Secara terbuka saya sampaikan di hadapan keluarga besar Syarikat Islam, Kementerian Agama terbuka untuk kerja sama apapun untuk kemajuan dan agama yang kita cintai,” tandas Menag Ia menambahkan dalam dimensi lebih luas.

Umat Islam wajib melaksanakan dakwah untuk menjaga moral keagamaan dan kemanusiaan di tengah arus pergeseran nilai, norma dan perilaku masyarakat.

“Nilai-nilai Islami dan spirit Qurani harus menjadi rujukan utama, baik di lingkungan keluarga, lingkungan sosial, maupun dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” ujar Menag.

Kongres Nasional Syarikat Islam yang digelar di Hotel Novotel, Surakarta, Turut hadir Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Ganjar dalam sambutannya mendorong Syarikat Islam bisa ambil bagian dalam pembangunan. Khususnya mendorong kemajuan ekonomi dan pelaku usaha kecil.

“Ini mudah-mudahan betul-betul pasca pandemi, tidak sedang dalam pandemi. Sehingga, teman-teman dari Syarikat Islam sekarang berkongres dengan agenda-agenda yang juga akan kembali membangkitkan ekonomi termasuk UKM,” ujar Ganjar dalam sambutannya dikutip dari rilisnya.

Ganjar mengaku telah bertemu pimpinan Syarikat Islam pada Kamis 2 Desember 2021. Dalam pertemuan itu, Ganjar dan Syarikat Islam membicarakan spirit dan semangat yang sama.

“Ada dua hal yakni satu nilai-nilai kebangsaan, yang kedua bagaimana tema yang diambil menarik karena kembali ‘kelawean',” ucap Ganjar.

Adapun kongres tersebut mengusung tema ‘Penguatan Dakwah Ekonomi Menghadapi Era Masyarakat 5.0'. Dengan kembalinya ke-kelaweyan, Ganjar yakin sektor ekonomi bisa bangkit.

Selain itu, Ganjar juga mengungkapkan tantangan di era masyarakat 5.0. Dia berharap adanya transformasi dalam berdagang semisal menggunakan teknologi informasi.

“Saya haqul yakin itu bisa dilakukan oleh , dan reform transformasi ini kemarin dari panitia, dari pimpinan sudah kita diskusikan. Saya kira kolaborasi ini penting untuk dilakukan,” kata dia.

Turut hadir Wakil DPR-RI Rahmat Gobel, Majelis Tahkim/Kongres Nasional ini terpilih Kembali secara aklamasi Dr. Hamdan Zoelva, SH, MH mantan ketua Mahkamah Konstitusi, sebagai Presiden Lajnah Tanfidziyah, dan Achmad Farial, sebagai Ketua Dewan Pusat Syarikat Islam.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here