Bogordaily.net – Setelah diketahui salahnya penulisan lafadz “Bismillah” pada prasasti, Alun-alun Kota Bogor langsung ditutup pada Minggu, 19 Desember 2021.
Salah penulisan lafadz ini tentu menjadi perhatian bagi para pihak yang terkait agar lebih detail dan tidak terburu-buru dalam pembuatannya. Itu merupakan hal yang fatal jika salah, tentu beda artinya.
Kini, pengunjung dan warga Bogor harus merelakan Alun-alun Kota Bogor tanpa prasasti peresmian karena langsung dicopot untuk diganti.
Kasus salah tulis ini membuat beberapa tokoh agama bahkan Ketua DPRD Kota Bogor Atang Trisnanto angkat bicara.
Menurutnya, karena kesalahan ini prinsipal, sebaiknya Dinas Perumkim segera memperbaikinnya.
“Tidak perlu menunggu waktu lama, gerak cepat saja,” ujar Atang Trisnanto.
Ketua Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Moh Nurdat Ilhamsyah juga menyesalkan Pemkot yang ceroboh dalam penulisan lafadz tersebut.
“Kami nilai ada kecerobohan oleh pihak Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor atau vendor pengadaan dalam penulisan Khat kaligrafi di prasasti alun-alun tersebut,” kata Ketua BKPRMI Moh Nurdat Ilhamsyah saat dihubungi Bogordaily.net, Senin 20 Desember 2021.
Nurdat juga mengaku hal ini amat sangat kurang baik, apalagi di mata BKPRMI selaku penggiat, aktivis bidang keagamaan islam.
Atas penulisan kalimah pembuka surat alfaatihah didalam mushaf alquran sebagai kitab suci ummat islam.
“Ada penempatan yang kurang baik, apalagi rentan kalimah bismillaahirrohmaanirrohiim tulisan arab tersebut diduduki atau terinjak bahkan di rusak,” tegasnya.
Sebelumnya, peresmian alun-alun Kota Bogor berlangsung meriah. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil datang langsung menandatangani prasasti alun-alun dengan anggaran senilai kurang lebih Rp15 miliar.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dalam sambutannya mengatakan, hadirnya alun-alun Kota Bogor sebagai salah satu pemenuhan ruang keluarga bagi warga Kota Bogor.
Selain itu, alun-alun Kota Bogor juga menjadi ruang demokrasi yang mengizinkan siapapun untuk berkumpul tanpa melihat latar belakang atau batasan.***