Bogordaily.net – Bicara tempat wisata di kawasan Puncak Bogor memang tidak ada habisnya. Banyak destinasi wisata yang menyuguhkan pemandangan dan kesejukan udara tiada duanya.
Seperti salah satu tempat wisata alam Telaga Saat, yang terletak di Kampung Cibulao, Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, Puncak, Kabupaten Bogor. Tempat ini banyak diburu oleh para pelancong saat akhir pekan tiba.
Berada di ketinggian sekitar 1400 Meter Diatas Permukaan Laut (MDPL), serta di kelilingi perkebunan teh yang menghijau. Telaga Saat menjadi tempat wisata yang sangat rekomendasi bagi para pelancong dari luar Bogor saat akhir pekan tiba.
Tak hanya itu Telaga Saat yang menjadi titik 0 KM Ciliwung, memiliki luas sekitar 5,8 Hektare dengan kedalaman telaga kurang lebih 3 Meter. Membuatnya menjadi tempat favorit untuk berswafoto yang sangat instagramable.
Wakil Ketua Desa wisata Tugu Utara Hendrawin atau yang biasa akrab dipanggil kang Wawin menjelaskan lebih lanjut bahwa, untuk tiket masuk Senin-Jumat Rp31 ribu sedangkan Sabtu-Minggu Rp35 ribu.
“Jadi hari biasa Rp21 ribu untuk masuk kawasan perkebunan teh yang didepan dan untuk masuk ke Telaga Saat Rl10 ribu, kalau sabtu minggu didepannya 25 ribu dan tetap masuk ke telaga saatnya Rp10 ribu serta parkir Rp5 ribu,” kata Hendrawin kepada Bogordaily.net Jumat 10 Desember 2021.
Lebih lanjut kang Wawin menceritakan terkait Telaga Saat yang menjadi tempat wisata favorit karena, informasi di sosial media yang menjadi faktor utama yang membuat keberadaan Telaga Saat di kunjungi wisatawan.
“Ya dari sosmed, terus dari cerita pengunjung saat pulang mungkin memberikan informasi kepada temannya yang lain, sehingga keberadaan Telaga Saat semakin diketahui banyak orang,” tambahnya.
Telaga Saat juga sudah menerapkan protokol kesehatan yang ketat sesuai anjuran Pemerintah, lalu pengunjung juga dibatasi jumlahnya 50 persen.
Kang Wawin sangat berharap tentunya kepada wisatawan yang berkunjung ke Telaga Saat agar memperhatikan kelestarian tempat. Dengan cara tidak membuang sampah sembarangan dan tidak mematahkan ranting pohon.
“Harus tetap lestari, jangan buang sampah sembarangan, jaga etika, dimanapun juga harus diterapkan terkait kelestarian,” pungkasnya. (Irfan Ramadhan)