Sunday, 26 May 2024
HomeKota BogorAPBD 2022 Kota Bogor Rp2,53 Triliun, Targetkan PAD Rp1,1 Triliun

APBD 2022 Kota Bogor Rp2,53 Triliun, Targetkan PAD Rp1,1 Triliun

Bogordaily.net–Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor dan DPRD Kota Bogor telah menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2022 sebesar Rp2,53 triliun.

Hal tersebut tertuang di dalam Peraturan Daerah (Perda) Nomor 11 Tahun 2021 tentang APBD Tahun Anggaran 2022 dan Peraturan Wali Kota (Perwali) Nomor 154 Tahun 2021 Penjabaran APBD Tahun Anggaran 2022.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, merinci, untuk pendapatan daerah Rp2,32 triliun, belanja daerah Rp2,52 triliun dan pembiayaan daerah untuk penerimaan Rp205,4 miliar, pengeluaran Rp12,5 miliar.

Pendapatan daerah direncanakan Rp2,32 triliun yang bersumber dari Pendapatan Asli Daerah (PAD), Pendapatan Transfer dan lain-lain pendapatan daerah yang sah.

“PAD direncanakan sebesar Rp1,1 Triliun yang terdiri atas pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah,” kata , Minggu, 30 Januari 2022.

Untuk PAD dari pajak daerah ditargetkan Syarifah menjelaskan Rp774,1 miliar terdiri dari pajak hotel Rp95 miliar, pajak restoran Rp150 miliar, pajak hiburan Rp32 miliar, pajak reklame Rp11,5 Miliar, pajak penerangan jalan Rp53 miliar, pajak parkir Rp15 miliar, pajak air tanah Rp4,7 miliar, pajak PBB-P2 Rp 145 miliar dan BPHTB Rp267,9 miliar.

Sementara dari retribusi daerah ditargetkan Rp36,3 miliar, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan ditargetkan Rp30,5 miliar dan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah Rp269,6 miliar.

Di sisi lain untuk Pendapatan Transfer Rp1,2 triliun yang berasal dari pendapatan transfer pemerintah pusat Rp969,5 miliar dan pendapatan transfer antar daerah Rp248,4 miliar.

Lain-lain pendapatan daerah yang sah direncanakan sebesar Rp0 yang terdiri atas pendapatan hibah, dana darurat dan lain-lain pendapatan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.

Untuk anggaran belanja daerah direncanakan Rp2,52 triliun terdiri dari belanja operasional Rp2,12 triliun, belanja modal Rp353,5 miliar, belanja tidak terduga Rp41 miliar dan belanja transfer Rp1,7 miliar.

Anggaran pembiayaan daerah Rp192,9 miliar, anggaran penerimaan pembiayaan Rp205,4 miliar, pengeluaran pembiayaan Rp12,5 miliar.

“Selisih antara anggaran pendapatan daerah dengan anggaran belanja daerah terjadi defisit Rp192,9 miliar. Sedangkan pembiayaan neto yang merupakan selisih penerimaan pembiayaan terhadap pengeluaran pembiayaan direncanakan Rp192,9 miliar,” jelasnya.(Ibnu Galansa Montazerry)

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here