Bogordaily.net–Kegandrungan masyarakat Indonesia pada olahraga bulutangkis yang kerap dibanggakan di kancah internasional tak dapat terelakkan lagi. Kondisi tersebut disaksikan Bogordaily.net saat menyusuri kampung di beberapa kecamatan di Kabupaten Bogor yang menggelar turnamen antar klub dari berbagai level dan kategori pemain.
Seperti yang berlangsung di Desa Purwasari, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor. Pada kejuaraan yang diikuti 22 klub lokal itu, setiap tim lokal boleh mendaftarkan pemain dari luar daerah dengan pembatasan maksimal dua pemain tarkam atau antarkampung. Pertandingan pun begitu menyedot perhatian, terlebih digelar di lapangan terbuka sehingga menjadi hiburan tersendiri bagi warga.
“Ini dilakukan untuk menstimulus talenta lokal dengan pemain yang sudah berpengalaman dan memiliki jam terbang tinggi,” jelas Iwan, tim manager PB Citra yang menjadi salah satu peserta turnamen ketika ditemui di sela-sela pertandingan, Minggu, 17 Januari 2022.
Dengan terlibatnya pemain tarkam di setiap klub lokal desa, kata Iwan, terdapat interaksi dan transformasi pengalaman dan teknik bermain yang lebih maju.
“Ini juga untuk terus menghidupkan olahraga bulutangkis agar tidak kehilangan talenta tersembunyi,” kata Iwan kepada Bogordaily.net.
Sementara itu, terkait animo yang masih tinggi dari kalangan masyarakat terhadap cabang bulutangkis, mantan pemain Thomas Cup Indonesia, Joko Suprianto mengatakan bertumbuhnya level-level turnamen perlu mendapat apresiasi agar bakat-bakat terpendam yang selalu ada di pelosok mendapat perhatian. Selain itu, turnamen tersebut juga menjadi ajang untuk mengasah kemampuan sehingga cabang bulutangkis tetap bisa memberikan kontribusi bagi keberlanjutan prestasi di tingkat dunia.
“Jangan diabaikan sumbangsih atlet dari pelosok merupakan bagian perjalanan sejarah cabang bulutangkis,” beber Joko yang kini bermukim di Bogor dan membina atlet-atlet di Hall Victory. (Gibran)