Bogordaily.net – Bogor Senior Hospital (BSH) kini mempunyai labioratorium yang dilengkapi oleh metode baru. Metode tes ini mampu deteksi virus Covid-19 varian Omicron dengan cepat, yakni PCR-SGTF atau S-Gene Target Failure.
Menteri kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut, metode tes PCR SGTF lebih cepat mendeteksi varian Omicron.
“Selain dengan tes WGS (Whole Genome Sequencing) kita juga sudah menggunakan tes PCR (Polymerase Chain Reaction) dengan SGTF yang bisa jauh lebih cepat mendeteksi,” ucap Menkes, Senin 31 Januari 2022.
Tes PCR dengan SGTF ini dapat mendeteksi kekhasan varian Omicron yang tidak memiliki elemen ‘S-gene’.
Ketika hasil tes PCR menunjukkan positif dan tidak memiliki elemen tersebut, maka kasus ini dikategorikan sebagai probable dengan kemungkinan besar merupakan varian Omicron.
Dikutip dari Indian Express, ‘S-gene’ tidak terdeteksi dalam uji RT-PCR Thermofisher lantaran mutasi pada gen, sedangkan target gen lain seperti E, N, Rd, dan Rp gen bisa terdeteksi.
Tak hanya itu, dalam konferensi pers pekan lalu, Menkes menyinggung tes PCR yang bisa menjadi deteksi awal varian Omicron dalam waktu 4-6 jam. Sampel yang terdeteksi positif dengan tes tersebut dikategorikan probable Omicron.
“Tes PCR dengan SGTF berfungsi sebagai marker, jadi tidak 100 persen seperti WGS. Tapi kemungkinan besar bisa mendeteksi Omicron dalam waktu 4-6 jam saja. Sedangkan WGS membutuhkan 3-5 hari,” jelas Menkes.
Meskipun demikian, hasil deteksi PCR SGTF tetap harus dikonfirmasi dengan Whole Genome Sequencing (WGS) lantaran SGTF hanya mendeteksi salah satu mutasi khas varian Omicron.
Pemeriksaan ini juga berlaku untuk walk in, drive thru, dan on site.
Untuk PCR biasa seharga Rp275 ribu, SGTF yakni Rp500 ribu, dan PCR ditambah SGTF Rp700 ribu.
Yuk periksakan segera ke nomor 0251-755-6777 atau 0817-7099-8889***