Saturday, 18 May 2024
HomeBeritaHong Kong Musnahkan 2000 Hamster Setelah Terkonfirmasi Positif Covid-19

Hong Kong Musnahkan 2000 Hamster Setelah Terkonfirmasi Positif Covid-19

Bogordaily.net– Otoritas Hong Kong memerintahkan pemusnahan 2000 ekor hamster pada Selasa dan memperingatkan pemilik toko hewan agar jangan mencium hewan setelah klaster baru kasus Covid-19 ditelusuri di sebuah toko hewan.

Wabah kasus varian Delta pada manusia dikaitkan dengan pegawai toko tersebut yang mendorong dilakukan tes terhadap ratusan hewan, di mana 11 ekor hamster dinyatakan tertular virus corona.

Menteri Kesehatan Hong Kong Sophia Chan mengungkapkan, ratusan sampel dari hewan, termasuk kelinci dan chinchilla telah dikumpulkan.

“Untuk berhati-hati, kami akan mengambil tindakan pencegahan terhadap kemungkinan penularan yang tidak dapat kami sisihkan,” ujar Chan.

Dia mengatakan, hingga kini memang tak ada bukti bahwa hewan peliharaan dapat menularkan Covid-19 ke manusia. Kendati demikian, otoritas Hong Kong tetap bertindak hati-hati untuk melarang impor serta penjualan hewan pengerat peliahraan.

“Pemilik hewan peliharaan harus menjaga praktik kebersihan yang baik, termasuk mencuci tangan setelah menyentuh hewan, menangani makanan mereka atau barang-barang lainnya, dan menghindari mencium hewan. Jika warga memelihara hamster, mereka harus memliharanya di rumah. Jangan bawa mereka keluar,” kata Direktur Departemen Pertanian, Perikanan, dan Konservasi Hong Kong Leung Siu-fai kepada awak media.

Leung mengungkapkan, sekitar di 34 toko hewan peliharaan dan fasilitas penyimpanan akan ditempatkan “secara manusiawi”. Siapa pun warga Hong Kong yang membeli hamster setelah 22 Desember 2021, harus menyerahkannya kepada otoritas berwenang.

Perintah pemusnahan itu dikeluarkan setelah 11 hamster terinfeksi Covid-19. Baru-baru ini, satu klaster kasus virus korona pada manusia terlacak berasal dari seorang pegawai di sebuah toko hewan peliharaan.

Hong Kong bakal menyediakan hotline untuk warga yang ingin bertanya tentang Covid-19 berkaitan dengan hamster. Setelah tak melaporkan infeksi Covid-19 lokal selama tiga bulan, Hong Kong kini mendeteksi puluhan kasus baru.

Hal itu memaksa mereka menerapkan lagi pembatasan sosial, termasuk penerbangan.

Kegiatan impor dan penjualan binatang pengerat itu juga diperintahkan untuk dihentikan. Berbagai toko hewan di kota tersebut ditutup dan disemproti disinfektan.

Sementara itu, para petugas yang berpakaian pelindung menyisir toko hewan yang menjadi jantung klaster penyebaran. Toko tersebut berada di distrik sibuk Causeway Bay.

Kelompok lokal aktivis antipenyiksaan hewan Prevention of Cruelty to Animals (SPCA), yang mengoperasikan klinik-klinik kesehatan hewan, meminta agar perintah pemusnahan tersebut dipertimbangkan lagi.

“SPCA merasa kaget dan khawatir atas pengumuman pemerintah baru-baru ini soal penanganan pada 2.000 hewan kecil, yang tidak mempertimbangkan keselamatan hewan serta aspek ikatan antara manusia dan hewan,” kata kelompok tersebut.

Kepala badan kesehatan Hong Kong, Sophia Chan, mengatakan dalam konferensi pers bahwa pihak berwenang mengambil tindakan atas dasar kehati-hatian kendati tidak ada bukti bahwa hewan peliharaan bisa menulari manusia.

“Para pemilik toko hewan peliharaan harus terus menjaga kebersihan, termasuk mencuci tangan setelah memegang binatang, setelah memberi makan ataupun hal-hal lainnya, serta jangan mencium hewan,” kata Direktur Departemen Pertanian, Perikanan, dan Konservasi Leung Siu-fai Leung kepada para wartawan.

Otoritas Hong Kong juga sedang melaksanakan pengujian pada banyak kelinci dan hewan pengerat chinchilla. Semua binatang itu diimpor dari Belanda, menurut saluran penyiaran RTHK.

Di seluruh dunia, ada sejumlah anjing dan kucing yang juga terinfeksi virus corona.

Namun, para ilmuwan mengatakan tidak ada bukti bahwa binatang bisa menjadi penyebab kuat penularan virus tersebut.

Sumber: Reuters

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here