Thursday, 25 April 2024
HomeViralIni Alasan Patung Lilin Ratu Elizabeth Dibuat Botak

Ini Alasan Patung Lilin Ratu Elizabeth Dibuat Botak

Bogordaily.net – Sebagai pemimpin Kerajaan Inggris, sosok sudah beberapa kali diabadikan dalam bentuk .

Salah satu museum yang punya koleksi patung lilin dari nenek Pangeran Harry ini adalah Museum Panoptikum di Hamburg, .

Baru-baru ini, museum tersebut menjadi sorotan publik. Sebab patung lilin yang mereka punya berbeda dari yang lain. Memang kalau dilihat patung tersebut terkesan biasa saja.

Replika sang ratu mengenakan coat-dress warna merah muda, lengkap dengan sarung tangan sutera, topi warna senada, bros, kalung mutiara, tas hitam dan sepatu yang selalu dipakai oleh saat tampil di depan publik.

Tapi pihak museum baru saja mengungkap fakta baru dari patung tersebut. Saat topi pada patung diangkat atau dilepas, kepalanya tampak di bagian tengah. Kanan kirinya dipenuhi dengan rambut putih ikal mirip seperti milik sang ratu.

Dr Susanne Faerber, managing partner dari Museum Panoptikum mengungkap fakta tersebut ketika sedang menggelar acara photocall dengan media dalam rangka pembukaan kembali museum beberapa waktu lalu.

Menurut laporanDaily Mail, ada alasan tersendiri mengapa patung lilin itu tidak memiliki rambut utuh. Susanne mengatakan kalau Museum Panoptikum selalu memakai rambut asli manusia untuk semua replika.

Sehingga biaya pembuatan rambut menghabiskan banyak uang. Oleh karena itu, mereka memutuskan supaya semua replika yang memakai topi tidak akan dibuatkan rambut secara penuh.

Mereka hanya akan membuat rambut di bagian-bagian yang akan terlihat oleh pengunjung saja. Contohnya adalah seperti pada patung lilin .

“Karena kami memakai rambut asli manusia untuk semua patung lilin, jadi biayanya sangat mahal. Oleh karena itu, semua figur yang memakai topi tidak punya rambut komplit,” jelas Susanne.

Ketika ditanya mengenai anggapan tidak sopan karena tidak membuat rambut komplit untuk pemimpin kerajaan, Susanne menegaskan bahwa ini adalah patung, bukan orang asli. Jadi pengunjung atau publik harus memahami kondisi tersebut.

“Ini adalah patung lilin, bukan orang sesungguhnya, ini harus selalu diingat. Selain itu, posisi Yang Mulia di juga berbeda seperti di Inggris, di mana media sangat berhati-hati dalam memberitakan keluarga kerajaan,” lanjut Susanne seperti dikutip dari Daily Mail.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here