Friday, 26 April 2024
HomeEkonomiKemenKopUKM Gandeng 5 Perguruan Tinggi Cetak Entrepreneur Baru

KemenKopUKM Gandeng 5 Perguruan Tinggi Cetak Entrepreneur Baru

Bogordaily.net – Kementerian Koperasi dan UKM melakukan penandatanganan nota kesepahaman bersama 5 perguruan tinggi yakni Universitas Indonesia, Universitas Sumatera Utara, Universitas Andalas, Universitas Sam Ratulangi, dan Universitas Lambung Mangkurat agar dapat menciptakan entrepreneur baru yang dapat memperkuat ekonomi dan menciptakan lapangan kerja.

Ruang lingkup Nota Kesepahaman ini di antaranya meliputi pendidikan dan pelatihan, pendampingan, pemagangan dan pengembangan di bidang dan kewirausahaan. Riset, penelitian, inovasi, dan hilirisasi riset serta pertukaran dan pengolahan data dan/atau informasi.

Pengabdian kepada masyarakat dan pelaksanaan program Merdeka Belajar, Kampus Merdeka dan Kuliah Kerja Nyata Tematik. Terakhir ialah penyediaan kurikulum di bidang perkoperasian, , dan kewirausahaan.

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan bahwa saat ini Indonesia perlu menyiapkan entrepreneur muda yang memiliki pendidikan tinggi dan berasal dari inkubasi dari universitas.

entrepreneur baru
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki. (Istimewa/Bogordaily.net)

“Karena dalam persaingan global, kita harus siapkan masa depan yang berasal dari enterpreneur muda yang siap bertarung dan berkompetisi. Karena kalau produk saat ini nggak punya daya saing dan inovasinya rendah, ya kalah,” ungkapnya dalam acara Penandatanganan Nota Kesepahaman Kementerian Koperasi dan UKM dengan 5 Perguruan Tinggi tentang Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Depok, Rabu 19 Januari 2022.

Lebih lanjut, saat ini menurut Teten persentase entrepreneur di Indonesia masih mencatatkan angka yang rendah, atau hanya mencapai 3,47%. Maka dari itu, inkubator yang dimulai dari perguruan tinggi menjadi jawaban untuk mencetak entrepreneur muda yang berdaya saing di pasar global.

masih banyak urusan keripik dan dodol. Kalau ini masih banyak ya celaka. Jadi harus diseleksi betul dan harus melirik keunggulan domestik kita. Konsep inkubasi ini kita ingin terkoneksi dengan pembiayaan dan market. Selain kita erami, kita juga harus entaskan dan besarkan,” kata Teten.

Ke depan, Teten menekankan bahwa KemenKopUKM juga tengah membidik modal ventura masuk ke . Menurutnya, modal ventura ini selain menyuntik pembiayaan tapi juga dapat memperbaiki manajemen nantinya. Maka dari itu, inkubator dan modal ventura ini dapat berkolaborasi ke depannya.

“Bank Dunia sudah ingatkan Indonesia agar menyiapkan lapangan kerja yang lebih berkualitas untuk kelas menengah. Makanya penting universitas siapkan mahasiswanya jadi entrepreneur. Mudah-mudahan kita bisa perkuat struktur ekonomi kita dengan wirausaha baru yang kompetitif. Kita sedang siapkan Perpres kewirausahaan agar punya arahan yang jelas untuk mengembangkan ini,” tuturnya.

entrepreneur baru

Di tempat yang sama, Rektor Universitas Indonesia (UI) Ari Kuncoro mengatakan bahwa melalui inkubasi, pihaknya telah berhasil mencetak 119 wirausaha berbasis start up yang bekerja di sektor IoT, kesehatan, fintech, perikanan, busana tradisional, kuliner, dan lainnya.

“Kami berkomitmen membangun wirausaha di Indonesia. Kami mendorong dosen dan mahasiswa untuk terlibat aktif dalam kegiatan bersama mitra industri, pemerintah dan komunitas. Dosen dan mahasiswa didorong punya pengalaman bekerja di industri yang sesuai keahliannya sehingga dapat berkontribusi dalam kehidupan berbangsa dan negara,” ujar Ari.

Sementara itu, Rektor Universitas Sumatera Utara Muryanto Amin menambahkan bahwa saat ini transformasi di perguruan tinggi bukan hanya teaching dan research saja, tapi juga mampu menjadi inkubator. Maka dari itu, perguruan tinggi harus melibatkan dosen serta mahasiswa untuk berkontribusi kepada masyarakat.

“Kami sambut baik nota kesepahaman ini dan saya harap ada tindak lanjut yang intens untuk memperkuat proses bisnis dengan di Sumatera Utara,” ucap Muryanto.

Lebih lanjut, Rektor Universitas Andalas Yuliandri menegaskan bahwa pihaknya telah melakulan inkubasi terhadap 30 pelaku berbasis kelapa sawit, 31 start up, 4 industri kecil berbasis bahan alam, dan lainnya.

Dia pun menegaskan bahwa pihaknya siap untuk berkolaborasi bersama KemenKopUKM dalam mengembangkan wirausaha muda dan melahirkan masa depan.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here