Friday, 29 March 2024
HomeBeritaKorea Utara Mengkonfirmasi Adanya Uji Rudal Terbaru

Korea Utara Mengkonfirmasi Adanya Uji Rudal Terbaru

Bogordaily.net pada Selasa, 18 Januari 2022, mengatakan pihaknya telah melakukan uji tembak dua peluru kendali taktis sehari sebelumnya untuk memverifikasi keakuratan sistem senjata itu.

Penembakan pada Senin, 17 Januari, yang oleh Korea Selatan disebut sebagai balistik jarak pendek, menandai senjata keempat oleh pada Januari ini ketika negara itu mengerahkan kekuatan militernya sementara mengabaikan tawaran pembicaraan dari Amerika Serikat.

Alih-alih dikenai sanksi internasional, telah melakukan serangkaian senjata tahun ini, termasuk hipersonik, ketika Kim Jong Un mengejar tujuannya untuk memperkuat kekuatan militer negara tersebut lebih lanjut.

, yang miskin dan kini sedang menghadapi masalah ekonomi buruk akibat pemblokiran negara itu terkait virus corona, belum memberi tanggapan atas tawaran Amerika Serikat untuk melakukan pembicaraan lanjutan. Negara itu justru menggandakan uji senjata dan bertekad akan menanggapi dengan “lebih kuat dan pasti” terhadap setiap upaya untuk meredam upayanya itu.

Peluncuran tersebut dilakukan pada saat kawasan itu tengah dilanda situasi yang genting, di mana ketika satu-satunya sekutu utama , China, bersiap menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin pada Februari nanti; sementara Korea Selatan bersiap melangsungkan pemilu presiden pada bulan Maret.

Kantor berita Korea Utara KCNA pada Selasa (18/1) mengatakan “dua peluru kendali taktis yang diluncurkan di wilayah barat DPRK (Republik Rakyat Demokratik Korea.red) tepat mengenai sasaran (yang berada) di Laut Timur Korea.”

“Akademi Ilmu Pertahanan mengkonfirmasi keakuratan, keamanan dan efesiensi pengoperasian sistem senjata yang sedang diproduksi,” tulis pernyataan KCNA tersebut.

Uji terbaru ini pertama kali dilaporkan oleh Kepala Staf Gabungan Militer Korea Selatan dan juga oleh Jepang.

Menanggapi hal itu, Amerika pada Senin, 17 Januari 2022, meminta Korea Utara untuk “menghentikan kegiatan yang melanggar hukum dan memperburuk” situasi.

Dalam pembicaraan telepon dengan pejabat Korea Selatan dan Jepang, Utusan Khusus Amerika Untuk Korea Utara Sung Kim menyampaikan “keprihatinan” tentang peluncuran tersebut, dan mendesak Pyongyang untuk kembali berdialog “tanpa prasyarat,” demikian petikan pernyataan Departemen Luar Negeri Amerika Serikat.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here