Sunday, 24 November 2024
HomeBeritaNovak Djokovic Dideportasi dan Batal Tampil di Australia Terbuka 2022

Novak Djokovic Dideportasi dan Batal Tampil di Australia Terbuka 2022

Bogordaily.net– Berakhir sudah drama antara Novak Djokovic dengan pemerintah Australia. Banding yang diajukan petenis Serbia itu ditolak dan sang pemain akan segera dideportasi. Hari itu juga Novack dAikabarkan langsung pergi meninggalkan Australia, pada 16 Januari 2022.

Menteri Imigrasi Australia mengumumkan pencabutan visa Djokovic, atas dasar keselamatan dan kesehatan publik. Maklum, dia memang memilih untuk tidak divaksin.

Putusan terkait pendeportasian petenis nomor 1 dunia itu telah diambil. Ini terjadi setelah pengadilan Federal Australia menguatkan keputusan pemerintah “Negeri Kanguru” untuk membatalkan visa Novak Djokovic.

Padahal, Djokovic baru positif Covid-19 pada Desember lalu. Sesuai dengan protokol kesehatan Australia, seharusnya dia menjalani isolasi selama beberapa waktu, dan hal tersebut tak dilaksanakan.

Pihak Djokovic kemudian kembali mengajukan banding. Tetapi, banding tersebut sudah dipastikan ditolak dan Djokovic akan segera dipulangkan ke negaranya dan gagal tampil di Australia Terbuka 2022.

Pemain nomor satu dunia tersebut mengaku kecewa dengan putusan tersebut. Meski begitu, dia menerima sepenuhnya menerima dan memilih fokus ke turnamen selanjutnya.

“Saya sangat kecewa dengan keputusan banding terkait pencabutan visa. Itu artinya, saya tak bisa berada di Australia dan tak bisa bertanding,” kata Djokovic dikutip BBC, Minggu 16 Januari 2022.

Lebih jauh, Djokovic yang kalah dalam banding itu, terancam tidak akan mendapat visa untuknya selama tiga tahun. Artinya, dia kemungkinan bisa kembali mengikuti Australia Terbuka pada 2026.

Kini, nama Djokovic di Australia Terbuka 2022 pun resmi dihapus. Dia akan digantikan oleh pemain peringkat 150 dunia asat Italia, Salvatore Caruso di putaran pertama.

Petenis Serbia itu, menurut saksi mata Reuters, meninggalkan Australia dengan penerbangan Emirates dari Melbourne ke Dubai pada Minggu malam hanya beberapa jam setelah keputusan. Penerbangan itu dijadwalkan lepas landas pada pukul 22.30 waktu setempat.

Penerbangan itu mengakhiri perjalanan yang dimulai ketika Djokovic pertama kali ditahan oleh otoritas imigrasi pada 6 Januari, diperintahkan untuk dibebaskan oleh pengadilan pada 10 Januari, dan kemudian kembali ditahan pada Sabtu.

Djokovic mengatakan sangat kecewa dengan keputusan tersebut, yang berarti bahwa dia tidak bisa ambil bagian dalam turnamen, yang dimulai pada Senin

“Saya menghormati putusan Pengadilan dan saya akan bekerja sama dengan otoritas terkait untuk kepergian saya dari negara ini,” kata Djokovic, dan berharap turnamen dapat berjalan dengan baik.

Djokovic (34) telah mengajukan banding terhadap penggunaan kewenangan diskresi Menteri Imigrasi Alex Hawke untuk membatalkan visanya.

Menteri mengatakan Djokovic bisa menjadi ancaman bagi ketertiban umum karena kehadirannya akan mendorong sentimen anti-vaksin di tengah wabah virus corona yang memburuk di Australia.

Ketua Hakim James Allsop mengatakan putusan pengadilan didasarkan pada keabsahan dan legalitas keputusan menteri dalam konteks tiga alasan banding yang diajukan tim hukum Djokovic.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here