Bogordaily.net – Direktur Utama Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor, Rino Indira Gusniawan ingin mendapatkan pendapatan lain salah satu caranya adalah mendongkrak potensi–potensi pendapatan di pendapatan lainnya.
Hal itu dilakukan untuk mengoptimalkan aset milik Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor untuk mendongkrak pendapatan perusahaan milik Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor.
“Apa yang kita mau kerjakan dalam waktu dekat ini adalah kita akan mengoptimalkan aset milik perumda Tirta Pakuan. Aset itu ada macam-macam seperti aset tanah. Nah, beberapa lahan yang kita miliki mau kita coba optimalkan pendapatannya,” kata Direktur Utama Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor, Rino Indira Gusniawan, Jumat 7 Januari 2022.
Kemudian dirinya menambahkan, banyak warga yang mau pinjam lahan milik perumda Tirta Pakuan. Namun jika hanya pinjam saja tidak ada nilai tambahnya buat perumda Tirta Pakuan. Ada beberapa kantor yang kosong bisa disewakan buat mini market. Berikutnya membuat anak perusahaan yang harus terealisasi.
Dirinya baru saja membuat desain untuk normalisasi Kota Batu. Optimalisasinya itu, untuk penghasilan lainnya. Dipilihnya Kota Batu, karena wilayah tesebut memiliki lahan yang luas, sehingga bisa dibangun berbagai arena disana.
Selain di Kota Batu, di Ciherang Pondok juga sama akan dibuat tempat wisata. Di sana ada arung jeram. Dirinya akan bikin tempat wisata dengan menarik investor. Termasuk rencananya akan membuat pabrik es dan pemanfaatan air curah yang saat ini sedang dijajaki.
“Saya ingin ketemu dengan beberapa pengusaha air curah. Kita ingin bikin pabriknya di Kota Bogor, sehingga nantinya PAD Kota Bogor juga bisa naik. Kita optimalisasi aset. Ada yang kita sewakan, kerjasamakan dengan pihak ketiga, baru kita fokus ke pengolahan air,” paparnya.
Meski demikian, problem yang dihadapi perumda Tirta Pakuan yakni kekurangan uang untuk core bisnisnya. dirinya akan coba menjajaki kerjasama dengan mengajak investor untuk mengoptimalkan potensi aset yang ada.
“PDAM kan tugasnya menyalurkan air. Ini masih kurang karena tekanannya masih kecil dan berbagai masalah lainnya. Untuk itu, kita ajak investor untuk berinvestasi. Kalau kita di PDAM hanya menerima manfaatnya saja. Nanti mau bagi hasil atau bagaimana yang penting mereka profesional,” katanya.
Pasalnya lima tahun ke depan Perumda Tirta Pakuan memerlukan anggaran sekitar Rp 800 miliar di bisnis plan yang rencananya akan dikaji oleh pemerintah.***
(Ibnu Galanska Monztazery)