Bogordaily.net – Varian Omicron diyakini lebih menular daripada varian Delta, hanya saja infeksinya lebih ringan, mirip dengan flu. Menurut NHS, Gejala utama virus corona ialah batuk terus menerus, demam, kehilangan rasa atau penciuman. Tapi gejala baru Omicron diklaim sangat ringan.
Berdasarkan laporan dari studi ZOE Covid, lima gejala teratas yang diidentifikasi adalah pilek, sakit kepala, kelelahan, bersin, dan sakit tenggorokan.
Namun ada juga gejala lain yang harus diwaspadai, terutama yang mempengaruhi telinga, mata dan kepala.
NHS mengatakan bahwa, vertigo merupakan gejala yang dapat terjadi selama fase akut infeksi COVID-19, selama proses pemulihan atau sebagai bagian dari gejala COVID-19 sebelumnya.
Vertigo merupakan sensasi berputar atau rasa gerakan yang berubah atau pusing. Menurut NHS, pusing juga dikaitkan dengan telinga berdenging, pendengaran berkurang, ketegangan mata, dan sakit kepala.
NHS menjelaskan bahwa, banyak penelitian menunjukkan bahwa COVID-19 dapat menyebabkan sakit kepala. Sakit kepala sering dialami banyak orang, tapi banyak orang yang tidak tahu bahwa ini ciri dari infeksi virus, sehingga banyak yang menghiraukannya.
Menurut Dr Konstantina Stankovic, ketua Departemen Otolaringologi-Bedah Kepala dan Leher di Universitas Stanford, sakit telinga menjadi gejala baru Omicron.
Timnya menemukan bahwa beberapa dari pasien yang terinfeksi COVID-19 mengalami masalah pada telinga bagian dalam.
“Jika kamu melihat gangguan pendengaran atau pusing atau telinga berdenging, jangan abaikan,” kata Dr Konstantina Stankovic dikutip dari 7News.***