Tuesday, 23 April 2024
HomeViralViral! Dituding Getok Harga Ayam Bakar Hingga 900ribu, Begini Kata Pemilik Warung

Viral! Dituding Getok Harga Ayam Bakar Hingga 900ribu, Begini Kata Pemilik Warung

Bogordaily.net di sosial media sebuah postingan dari akun Facebook milik Rudiman yang menceritakan pengalamannya saat makan di tempat wisata Situ Cileunca Pangalengan, Kabupaten Bandung, harga makanannya sampai Rp 900ribu.

Lewat unggahan di Facebook, seorang pria bernama Rudiman membagikan pengalaman tak mengenakkan saat liburan bersama teman-temannya ke tempat wisata Situ Cileunca, Pangalengan, Jawa Barat.

Saat itu mereka mampir ke sebuah warung makan dan memesan beberapa menu. Mereka memesan 11 porsi ayam bakar dan goreng yang totalnya menjadi Rp 440.000.

Kemudian ada 3 karedok seharga Rp 75.000, 30 tahu dan tempe seharga Rp 60.000. 1/2 jengkol seharga Rp 50.000, 6 ikan asin Rp 90.000, 5 kelapa Rp 125.000 dan menyewa 3 tikar seharga Rp 75.000.Banyak netizen yang menilai bahwa harga untuk satu porsi makanan dan minumannya tidak wajar, bisa mencapai Rp. 900ribu.

Seperti pada harga ayam bakar dan ayam goreng yang seporsinya dibanderol Rp 40.000.Selain itu, juga untuk kelapa yang dibanderol Rp 25.000 per batoknya dan ikan asin yang dibanderol dengan harga Rp 15.000 per ekornya.

“Edaan kelapa 5 Rp 125 ibu, di rumah saya mah gocengan,” tulis netizen.

“Ini sih parah ikan asin harganya segitu,” tulis netizen lainnya.

Sementara itu melansir dari detik, menanggapi viralnya postingan tersebut sang pemilik warung makan memberikan tanggapan melalui akun Facebook Abahnazeni.

Dalam postingan itu pemilik restoran mengatakan bahwa Rudiman tidak melakukan pemesanan langsung ke tempat makannya, tetapi memesan lewat calo yang ada disekitar Situ Cileunca.

Dia juga menegaskan, jika harga yang dijual di tempat makannya tidak semahal itu. Harga asli untuk satu porsi ayam bakar Rp 25.000, es kelapa Rp 15.000 per satu kelapa.

“Itu belinya melalui jasa calo, emang banyak disekitar restoran saya calo harga yang kita suguhkan itu standar,” kata dia.

Selain itu sang pemilik tempat makan juga saat ini sudah menghubungi wisatawan untuk melakukan klarifikasi secara langsung.

Akan tetapi, lanjut pemilik warung makan, pembeli tersebut enggan untuk datang kembali ke restorannya, dan tidak mau memberikan alamat lengkap mengenai kediamannya.

Karena pembeli tidak mau melakukan klarifikasi, dia berencana akan membawa permasalahan ini ke jalur hukum.Pasalnya, menurutnya kejadian itu bukan salah warung makan, melainkan kelalaian dari pembeli yang memesan makanan kepada calo.

“Saat ini saya sudah bawa pengacara, karena kesalah pahaman ini mencoreng nama baik tempat makan dan wisata. Pihak wisata akan membawa permasalahan ini ke jalur hukum,” pungkasnya.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here