Tuesday, 23 April 2024
HomeBeritaViral! Terjadi Lagi, Tisu Tidak Ada Disupermarket dan Rak Terlihat Kosong

Viral! Terjadi Lagi, Tisu Tidak Ada Disupermarket dan Rak Terlihat Kosong

Bogordaily.net– Beberapa supermarket besar di Amerika Serikat (AS) mulai melaporkan kesulitan untuk mendapatkan pasokan. Bahkan, beberapa rak supermarket sudah mulai kosong dan sudah tak nampak. Apakah Amerika serikat mengalami masa krisis?

Pembeli di media sosial disebutkan mulai mengeluhkan. Hal-hal seperti sayur, pasta dan daging kosong di beberapa toko Walmart. Bahkan, dan produk kebersihan rumah di Publix dan Cotsco hilang.

Hal serupa sempat terjadi di awal pandemi virus corona, yakni rak-rak toilet kosong dan penjual membatasi jumlah pembelian.

Salah satunya mengalami lonjakan permintaan toilet adalah Walmart. Mereka mengaku kesulitan memenuhi permintaan toilet untuk beberapa tokonya.

Sementara jaringan supermarket Kroger dan Publix memutuskan membatasi jumlah pembelian toilet dan handuk kertas, setelah permintaan kembali melonjak akhir-akhir ini.

Perusahaan riset pasar IRI menyebut ada sebanyak 21 persen rak tempat menyimpan handuk kertas dan toilet kini kosong. Ini merupakan level tertinggi dalam sebulan terakhir.

Sementara, untuk produk-produk kebersihan, tingkat rak kosong ada di angka 16 persen. Kondisi normal atau sebelum pandemi, tingkat kekosongan ini berkisar antara 5-7 persen.

Apa yang terjadi saat ini sesungguhnya pernah terjadi di AS dan beberapa negara lainnya pada masa awal pandemi, medio Maret 2020.

Dilansir dari beberapa sumber,  untuk kejadian saat ini sesungguhnya di luar ekspektasi CEO Consumer Brands Association, Geoff Freeman.

Dia mengira permintaan pasar tidak akan setinggi ini, karena penguncian wilayah ditangani dengan skala regional atau lingkup yang lebih kecil, bukan nasional. Dengan begitu, semestinya semua orang lebih siap.

“Konsumen yang lebih terinformasi jika bertemu dengan produsen yang lebih terinformasi dan pengecer yang lebih terinformasi bisa membuat kita semua lebih mudah dan memastikan kita dapat memenuhi permintaan yang meningkat ini,” kata Freeman.

Masalah lain terkait dengan kekosongan barang ini adalah berkurangnya tenaga kerja di pabrik-pabrik sebaga produsennya.

Mereka banyak yang tidak bekerja sementara waktu, karena turut terinfeksi atau telah melakukan kontak dengan orang yang terinfeksi sehingga harus mengisolasi diri.

Tidak hanya toilet, jaringan supermarket seperti Safeway dan Walmart bahkan hampir kehabisan air kemasan dan desinfektan dalam beberapa waktu terakhir.

Namun Walmart mengaku lebih mampu menangani masalah kekosongan stok yang terjadi sekarang dibandingkan pada Maret.

Seorang warga dari Colorado, Kelly Anderson, mengaku membutuhkan lebih banyak toilet sekarang. Sebab, anaknya batal memulai kegiatan sekolah di awal bulan ini sehingga lebih banyak waktu dihabiskan di rumah.

Menurut salah satu perusahaan pemasok sayuran seperti bawang dan asparagus, Owyhee Produce, hal ini disebabkan oleh naiknya harga pengiriman barang. CEO perusahaan itu, Shay Myers, mengatakan biaya pengiriman naik tiga kali lipat.

“Kami biasanya akan mengirimkan, Pantai Timur ke Pantai Barat, dengan harga sekitar USD 7.000. Hari ini berkisar antara USD 18.000 dan USD 22.000,” ujarnya kepada Reuters, Sabtu, 15 Januari 2022.

Shay mengatakan bahwa kenaikan ini dipengaruhi juga oleh badai salju dan es baru-baru ini yang mengganggu lalu lintas.

Dalam situasi ini, ia mengaku memilih untuk menimbun barang sementara hingga keadaan mulai pulih. Apalagi bahan pangan yang diproduksinya bukanlah bahan pangan yang mudah untuk rusak dalam waktu singkat.

“Barang seperti makanan kaleng, soda, keripik itu tidak dikirimkan karena mereka tidak mau membayar dua kali lipat, tiga kali lipat ongkos kirim, dan barang-barang mereka tidak rusak dalam empat hari,” katanya.

Sementara itu, Wakil Presiden Komunikasi dan Penelitian Asosiasi Merek Konsumen AS, Katie Denis, menyalahkan kelangkaan tersebut pada minimnya tenaga kerja. Kehilangan ini disebabkan oleh penularan varian Omicron yang mulai menginfeksi para pekerja.

“Industri barang dalam kemasan konsumen kehilangan sekitar 120.000 pekerja dan hanya 1.500 pekerjaan yang ditambahkan bulan lalu,” katanya.

Namun Walmart mengaku lebih mampu menangani masalah kekosongan stok yang terjadi sekarang dibandingkan pada Maret 2021.AS sendiri kini sedang mengalami inflasi.

Dalam data terbaru, Indeks Harga Konsumen (CPI/IHK) naik 0,5% pada Desember 2021, setelah naik 0,8% di November sebelumnya. Angka ini merupakan yang tertinggi dalam empat dekade terakhir.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here