Bogordaily.net– Masyarakat disebut primitif oleh seorang pelaksana pembangunan taman tematik di alun alun GOR Kecamatan Jasinga, di salah satu media lokal di Bogor menuai polemik. Warga mengecam ucapan pelaksana itu yang dianggap telah melecehakan masyarakat Jasinga
Dalam berita tersebut pelaksana menyalahkan masyarakat Jasinga yang telah merusak permainan yang ada di taman yang belum lama dibangun.
Sontak hal itu pun mendapatkan perhatian Anggota DPRD Kabupaten Bogor asal Jasinga Permadi Adjid. Sebagai putra daerah asal Jasinga ia merasa tersinggung dengan ucapan pelaksana di media yang menyebut masyarakat Jasinga primitif.
“Saya tidak terima dengan pernyataan itu dan orang tersebut harus meminta maaf kepada warga Jasinga karena warga Jasinga itu banyak. Siapa yang dianggap primitif oleh orang itu dan tolong lah pake bahasa yang sopan kalau bicara jangan asal ngomong aja,”katanya.
Dalung sapaan akrabnya mengatakan padahal pelaksana itu tidak harus juga mengucapkan kata yang menyinggung masyarakat Jasinga. Jika menang taman itu rusak, pelaksana bisa bilang agar warga Jasinga harus bisa menjaga taman tersebut karena itu milik Pemerintah Daerah dan harus dijaga bersama.
“Dan pekerjaan itu selama 6 bulan kan masih tanggung jawab pelaksana untuk pemeliharaannya. Jadi jangan asal ngomong,” ungkapnya.
Pria yang juga Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Bogor itu, dalam waktu dekat ini berjanji akan melakukan sidak ke lokasi dan memanggil pelaksana, konsultan dan dinas terkait untuk meminta klarifikasi ucapan yang dilontarkan di media itu.
“Tentu masyarakat Jasinga tersinggung, makanya dalam waktu dekat ini saya akan memanggil pihak terkait dan meminta mereka untuk minta maaf secara terbuka kepada mayarakat Jasinga,”katanya.
Ketua PK-KNPI Kecamatan Jasinga Alpin Arafli juga angkat bicara terkait pernyataan oknum pelaksana taman tematik yang ada di area Gelanggang Olah Raga (GOR) di wilayah Desa Pamagarsari, Kecamatan Jasinga itu. Dirinya sangat menyayangkan selaku pelaksana yang mengerjakan taman tematik mengeluarkan statement seperti itu, dia menghimbau kepada pelaksana untuk segera melakukan permohonan maaf tertulis maupun secara lisan terhadap masyarakat Jasinga karena ini sudah menimbulkan polemik.
“Masukan dari saya buat sodara Andre lebih bijak lah dalam mengeluarkan statement, dan sangat penting selaku pelaksana harusnya memberikan edukasi kepada warga yang ada di GOR Jasinga untuk pemahamannya cara pemakaian dan sebagainya,” ujarnya
Dia menyarankan, kepada pelaksana untuk memasang petunjuk pemakaian fasilitas yang ada di taman tematik, karena minimnya edukasi mengakibatkan yang kurang dipahami oleh masyarakat khususnya masyarakat di Kecamatan Jasinga. ” Seharusnya diberi polis line atau warning peringatan untuk tidak digunakan terlebih dahulu sampai benar-benar siap digunakan oleh masyarakat.”ujarnya.***
Ruslan