Bogordaily.net–Layanan Biskita Trans Pakuan yang kembali beroperasi di Kota Bogor, Senin 24 Januari 2022 mendapat antusiame tinggi dari masyarakat. Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan mencatat sudah sekitar tiga ratus ribu orang yang naik transportasi massal gratis itu.
Seperti diketahui, Kota Bogor terpilih sebagai pilot project BTS di Bodetabek dan soft launching layanan telah dilakukan sejak 2 November 2021 lalu. Secara keseluruhan terdapat empat koridor layanan Biskita Trans Pakuan dengan jumlah armada bus sebanyak 49 unit.
Data evaluasi menunjukkan pada 2021, layanan Biskita Trans Pakuan diminati masyarakat Bogor. Hal tersebut ditandai dengan tingginya load factor pada setiap koridor layanan tersebut.
Koridor Stasiun Bogor-Terminal Ciparigi yang diluncurkan pertama kali secara keseluruhan telah melayani penumpang sebanyak 163.594 orang. Pada koridor ini load factor mencapai angka 69 persen.
Kemudian koridor dengan rute Parung Banteng-Air Mancur tercatat melayani penumpang sebanyak 81.978 orang dengan load factor sekitar 52 persen dan koridor Terminal Bubulak-Cidangiang, secara keseluruhan telah dimanfaatkan sebanyak 33.433 penumpang dengan load factor sebesar 65 persen.
Total penumpang pada koridor dengan rute terpanjang yakni dari Terminal Bubulak hingga Ciawi dengan jumlah penumpang mencapai 55.799 orang. Untuk koridor ini memiliki load factor tertinggi di antara semua koridor, yaitu sebesar 119 persen.
Secara keseluruhan jumlah penumpang Biskita TransPakuan sejak 2 November hingga 31 Desember 2021 di 4 koridor telah melayani 334.804 penumpang dengan load factor mencapai rata-rata 68 persen
Sebelumnya diberitakan setelah dihentikan sementara pada awal Januari 2022, BPTJ Kementerian Perhubungan memastikan Biskita Trans Pakuan kembali beroperasi di Kota Bogor, Senin 24 Januari 2022.
Kepastian tersebut diperoleh setelah evaluasi selesai dilakukan sehingga program subsidi dengan skema Buy The Service (BTS) dapat kembali digulirkan.
Humas BPTJ Budi Rahardjo mengatakan selama penghentian sementara pihaknya terus berupaya mempercepat proses evaluasi agar dapat segera kembali beroperasi untuk melayani masyarakat.
“Proses evaluasi awalnya diperkirakan butuh waktu kurang lebih satu bulan, ternyata prosesnya dapat berjalan lebih cepat,” kata Budi Rahardjo dalam keterangan tertulisnya seperti dikutip Detik.com, Minggu 23 Januari 2022.
Terlebih kata Budi melihat tingginya antusiasme masyarakat Kota Bogor dalam memanfaatkan layanan angkutan umum massal gratis tersebut.
“Layanan ini melalui skema BTS untuk yang pertama kalinya di Bodetabek. Skema BTS merupakan mekanisme subsidi yang relatif baru sehingga dalam pelaksanaannya masih membutuhkan berbagai penyempurnaan,” jelasnya.***