Bogordaily.net–Harga daging babi di Thaliand masih terus meroket. Pada perayaan Imlek tahun ini, daging babi tak lagi dimasukkan dalam paket makanan khusus perayaan Imlek. Warga pun menggantinya dengan menu lain.
Salah satu toko makanan di Thailand, Namjai misalnya. Toko itu mengganti daging babi dengan jeli santan berbentuk kepala babi dalam paket makanan. Paket itu dipadukan dengan bebek panggang hingga ayam kukus, sebagai sajian untuk merayakan tahun baru Imlek.
Toko tersebut menawarkan satu kotak yang berisi sembilan item seharga US$27 atau sekitar Rp386 ribu. Sajian itu menarik banyak pelanggan dengan harga dan kenyamanan yang ditawarkan tanpa harus menyiapkan makanan besar. Para pelanggan pun tertarik jeli kepala babi itu.
Pemilik Namjai, Thanapach Montraprasit, mengaku menerima banyak pertanyaan di halaman media sosial toko sejak mulai menawarkan jeli tersebut. Di aplikasi messenger, LINE toko saja ada sekitar 400 hingga 500 pertanyaan, katanya.
“Saya kira dengan biaya hidup yang tinggi sekarang, daging babi dan ayam mahal, harganya semua naik. Sehingga masyarakat lebih tertarik (jeli),” ujar Montrapsit seperti dikutip CNN Indonesia.com dari Inquirer Net, Selasa, 1 Februari 2022.
Selain menarik pembeli karena harga ekonomis, Thanapach mengatakan makanan penutup juga merupakan cara yang baik menghindari sisa makanan terbuang selama periode libur Imlek.
Seorang pembeli, Thanabodee Phooncharoen, mengatakan makanan itu tampak meriah, meski rasanya memang seperti jeli santan lain.
Seperti diberitakan, harga makanan di Thailand melonjak termasuk daging babi yang mencapai US$6 (Rp86 ribu) per kilogram di pasaran. Kenaikan harga daging babi ini juga dipicu penyebaran flu babi di Thailand. Akibat flu babi itu, stok babi di Eropa dan Asia berkurang. Untuk mengantisipasi lonjakan harga, pemerintah Thailand menawarkan alternatif lain yakni daging buaya. ***