Saturday, 20 April 2024
HomeBerita5 Gejala Covid-19 yang Wajib Diketahui, Dari Tanpa Gejala Hingga Membahayakan

5 Gejala Covid-19 yang Wajib Diketahui, Dari Tanpa Gejala Hingga Membahayakan

Bogordaily.net – Data dirilis Kementerian Kesehatan menunjukkan, kasus konfirmasi positif Covid-19 di Indonesia menembus angka 27.197. Masyarakat dihimbau agar tak meremehkan dan mengetahu gejala muncul.

Menurut Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmizi, virus Covid-19 varian Omicron memiliki karakteristik tingkat penularan sangat cepat jika dibandingkan dengan varian lain seperti Alpha, Betha, dan Delta.

Akan tetapi, jika dilihat gejalanya, varian Omicron lebih ringan dengan tingkat kesembuhan sangat tinggi

Itu sebabnya, Kementerian Kesehatan mengimbau agar pasien positif Omicron atau gejala ringan, melakukan isolasi mandiri di rumah.

“Pasien masuk rumah sakit, 85% sudah sembuh, sedangkan kasusnya berat, kritis hingga membutuhkan oksigen sekitar 8%,” katanya di kantor Kemenkes, Jumat, $ Februari 2022.

Pesan Kemenkes, bagi pasien isoman, selama saturasi di atas 95% ke atas tidak perlu khawatir. Kalau ada gejala seperti batuk, flu, demam segera konsultasi melalui telemedisin atau puskesmas setempat.

Dalam Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.01.07/MENKES/4641/2021 tentang Panduan Pelaksanaan Pemeriksaan, Pelacakan, Karantina dan Isolasi dalam Rangka Percepatan Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 terdapat 5 derajat gejala Covid-19, antara lain ;

1./asimtomatis yaitu tidak ditemukan gejala klinis.

2. Gejala ringan yaitu pasien dengan gejala tanpa ada bukti pneumonia virus atau tanpa hipoksia, frekuensi napas 12-20 kali per menit dan saturasi oksigen >95%.

Gejala umum muncul seperti demam, batuk, kelelahan, kehilangan nafsu makan, napas pendek, mialgia dan nyeri tulang. Gejala tidak spesifik lainnya seperti sakit tenggorokan, kongesti hidung, sakit kepala, diare, mual dan muntah, hilang penciuman (anosmia) atau hilang pengecapan (ageusia).

3.  Gejala sedang dengan tanda klinis pneumonia seperti demam, batuk, sesak, napas cepat tanpa tanda pneumonia berat, dengan saturasi oksigen 93%.

5. Kritis yaitu pasien dengan gejala gagal nafas, komplikasi infeksi, atau kegagalan multiorgan.

Nadia menjelaskan, dalam penanganan varian Omicron, rumah sakit diprioritaskan untuk pasien dengan gejala sedang, berat, kritis, dan membutuhkan oksigen. ***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here