Sunday, 28 April 2024
HomeBerita70 Tahun Didalam Penjara, Pria Ini Takjub Melihat Dunia Luar

70 Tahun Didalam Penjara, Pria Ini Takjub Melihat Dunia Luar

Bogordaily.net – Joseph Ligon yang dipenjara hampir tujuh dekade (70 tahun). Tentu saja dia kaget mengetahui dan bahwa dunia telah jauh berubah dan lebih modern sejak ia masuk pertama kali.

menjadi tempat seseorang yang berbuat kejahatan atau melanggar hukum kehilangan kebebasannya.

Semua narapidana di dunia yang masuk bui, sudah dipastikan sangat terbatas untuk bergerak, apalagi untuk mengetahui bagaimana dunia luar dengan segala perubahan dan perkembangannya.

Dikutip dari Daily Mail, Ligon masuk bui sejak masih remaja, yakni berusia 15 tahun. Dia menjalani proses hukum karena melakukan serangkaian pencurian dan serangan kepada sekelompok remaja mabuk di Philadelphia, Amerika Serikat pada tahun 1953.

Perbuatannya kala itu mengakibatkan dua orang tewas. Dia kemudian dihukum semuru hidup.
Saat itu sidang memutuskan Ligon bersalah atas dua tuduhan pembunuhan tingkat pertama. Ia juga mengaku menikam setidaknya satu dari delapan orang yang terluka hari itu.

Sejatinya Ligon telah berkali-kali mengajukan upaya pembebasan. Namun pada 1970 solusi grasi yang ditawarkan Gubernur Pennsylvania dia tolak. Sementara dua tahanan lain yang juga terlibat kasus itu menerima tawaran grasi.

Mungkin hal itu yang dialami Joseph Ligon yang dipenjara hampir tujuh dekade (70 tahun). Tentu saja dia kaget mengetahui dan bahwa dunia telah jauh berubah dan lebih modern sejak ia masuk pertama kali.

Dikutip dari Daily Mail, Ligon masuk bui sejak masih remaja, yakni berusia 15 tahun. Dia menjalani proses hukum karena melakukan serangkaian pencurian dan serangan kepada sekelompok remaja mabuk di Philadelphia, Amerika Serikat pada tahun 1953.

Perbuatannya kala itu mengakibatkan dua orang tewas. Dia kemudian dihukum semuru hidup.
Saat itu sidang memutuskan Ligon bersalah atas dua tuduhan pembunuhan tingkat pertama. Ia juga mengaku menikam setidaknya satu dari delapan orang yang terluka hari itu.

Sejatinya Ligon telah berkali-kali mengajukan upaya pembebasan. Namun pada 1970 solusi grasi yang ditawarkan Gubernur Pennsylvania dia tolak. Sementara dua tahanan lain yang juga terlibat kasus itu menerima tawaran grasi.

Kemudian pada 2017, pengajuan pembebasan bersyarat dia tolak juga setelah Mahkamah Agung AS menilainya telah memenuhi syarat.

Setahun sebelumnya, Ligon juga menolak pembebasan bersyarat setelah pengadilan memutuskan vonis seumur hidup bagi anak di bawah umur tanpa opsi pembebasan bersyarat dianggap melanggar hukum.

Ligon sendiri ingin mengajukan banding, bukan pembebasan bersyarat atas vonis yang diterima pada 1953. Namun upaya banding itu selalu gagal. Kuasa hukum Ligon, Bradley Bridge membawa kasus tersebut ke pengadilan federal dan memenangkannya pada November 2020.

Ligon akhirnya dibebaskan pada 2021 dan keluar dari untuk kemudian melebur dengan masyarakat. Jelas saja, dunia pada abad 21 telah jauh berubah daripada pertama kali dia masuk .

Ligon kaget saat memulai masuk ke dunia ‘barunya', mengingat dia juga telah berusia 83 tahun. Usia yang sudah lansia juga jadi faktor yang mengganggu psikologisnya menghadapi perubahan dunia yang serba canggih.

“Aku bukan anak kecil lagi. Aku bukan sekedar orang dewasa, aku juga orang tua dan bertambah tua setiap saat,” kata Ligon.

Karena itu, Bridge bersama John Pace yang merupakan mantan napi sekaligus koordinator Youth Sentencing & Reentry Project (YSRP) turun tangan mendampingi Ligon mengatasi culture shock menghadapi dunia baru. Termasuk berupaya menemukan rumahnya yang dulu.

Kisah Ligon ini kemudian diunggah oleh akun @sekolahnesiaa di Instagram dan menuai respons dari warganet.

“liat hp android bingung nih pasti.”
“pas keluar serasa time travel ke masa depan.. kyak cap.america pas bangun tidur.”
“Kasian Memorinya Terjebak di Tahun 60an kaya nya.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here