Bogordaily.net–Korea Selatan diserbu kasus infeksi virus corona varian Omicron belakangan ini. Program tes dan tracing Covid-19 besar-besaran pun dihentikan.
ADVERTISEMENT
Pejabat Senior Kesehatan Korsel, Sohn Young-rae, mengatakan strategi tersebut saat ini sulit dilakukan mengingat keterbatasan sumber daya.
“Menghabiskan ongkos sosial dan ekonomi yang terlalu tinggi,” kata Sohn, seperti dikutip CNN Indonesia dari AFP, Rabu, 9 Februari 2022.
ADVERTISEMENT
Dengan keputusan ini, Korsel bakal meninggalkan salah satu program pencegahan Covid-19 yang sempat disanjung dunia sejak diterapkan pada 2020 lalu.
ADVERTISEMENT
Sebelum aturan baru ini diterapkan, Korsel dipuji karena melakukan tes dan tracing ketat jika menemukan kasus Covid-19, sehingga penyebaran tak terlalu luas.
Kini, Korsel mengalami lonjakan kasus Covid-19 akibat Omicron. Bahkan pada Selasa, 8 Februari 2022 Korsel mencetak rekor dengan 49.567 kasus Covid. Angka ini meningkat dua kali lipat dalam waktu kurang dari sepekan.
Sementara itu, jumlah penduduk yang baru menerima satu dosis vaksin tercatat 86,3 persen, adapun yang divaksin lengkap mencapai 85,3 persen, dan yang sudah mendapat vaksin booster 54,4 persen.***