Bogordaily.net–Kasus dugaan pelecehan seks sesama jenis di Kabupaten Bogor yang melibatkan dunia olahraga cukup mengejutkan. Kabar ini pun viral, terlebih terduga pelaku merupakan pelatih yang juga eks Ketua Asosiasi Akademi Futsal Indonesia (AAFI) Kabupaten Bogor.
Meski telah dinonaktifkan, sejumlah pihak menyesalkan peristiwa tersebut sampai terjadi. Salah satunya Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kabupaten Bogor.
Sekretaris KPAD Kabupaten Bogor Erwin Suryana berharap kasus serupa tak lagi terjadi, apalagi diduga sebagian besar korban merupakan anak-anak. Lalu apa yang harus dilakukan untuk mencegah peristiwa tersebut terulang kembali?
Menurut Erwin, yang harus dilakuan adalah semua pihak harus selalu mengawasi tempat-tempat aktivitas anak-anaknya.
“Tidak hanya dari cabang futsal saja, kita harus juga melakukan pengawasan dari pihak terkait lainnya yang concern di bidang olahraga untuk melakukan pengawasan apakah itu di klub, di sekolah dan sebagainya, antara atlet, pelatih dan lain-lain,” terangnya.
Selain itu, Erwin juga menegaskan agar ada pengawasan terhadap komponen olahraga seperti pelatih dan lain-lain menurutnya juga perlu dilakukan dengan regulasi yang ketat.
“Dari sisi aturan regulasi umpamanya setiap klub menerapkan aturan yang ketat saat berlatih dan sebagainya itu yang harus disikapi,” pungkasnya.
Sementara itu diberitakan sebelumnya, puluhan siswa laki-laki diduga menjadi korban pelecehan seks oleh seorang pelatih futsal yang juga Ketua AAFI Kabupaten Bogor, MN alias GJ.
Korban diduga berasal dari beberapa sekolah dan klub futsal di wilayah Kabupaten Bogor. Kabar itu pun viral di media sosial. Salah satunya melalui unggahan teman korban, GT. Pelaku kini telah dinonaktifkan AAFI dan polisi masih mengusut kasus tersebut. (Irvan Ramadhan)