Bogordaily.net–Lebih dari 17 ribu kasus Covid-19 dilaporkan Malaysia pada, Rabu, 9 Februari 2022. Rekor tertinggi sejak September 2021. Meski melonjak, Malaysia tetap akan membuka perbatasan pada 1 Maret mendatang.
Kementerian Kesehatan Malaysia melaporkan total 17.134 kasus Covid-19. Negeri Jiran terakhir mencatat kasus harian sampai belasan ribu pada 17 September 2021 lalu, dengan 17.577 kasus.
Dilansir dari CNN Indonesia, Direktur Jenderal Kesehatan Malaysia, Noor Hisham Abdullah, mengatakan, 99,5 persen kasus Covid-19 baru itu tak bergejala atau bergejala sedang. Sebanyak 58 pasien mengalami infeksi paru-paru, 24 pasien memerlukan oksigen, dan empat pasien menggunakan alat bantu ventilator.
Tak hanya itu, Malaysia mengalami lonjakan kasus Covid-19 beberapa hari terakhir imbas varian Omicron. Menteri Kesehatan Malaysia, Khairy Jamaluddin, bahkan mengatakan negara itu kini tengah menghadapi gelombang Omicron.
Meski demikian, Dewan Pemulihan Nasional Malaysia (NRC) setuju untuk membuka kembali perbatasan bagi semua negara pada 1 Maret mendatang. Langkah ini diambil demi memulihkan ekonomi negara.
“Menteri Kesehatan mengatakan, varian Omicron muncul di seluruh dunia dan di masyarakat. Jadi, kita tak bisa memilih,” kata Kepala NRC, Muhyiddin Yassin, seperti dikutip CNN Indonesia dari Channel News Asia.
Lebih lanjut ia mengatakan, karantina tak diperlukan lagi saat pembukaan kembali itu diterapkan. Meski demikian, tes Covid-19 sebelum keberangkatan dan saat kedatangan masih tetap dibutuhkan.***