Bogordaily.net – Para warga diajarkan membuat tempe secara mandiri dengan menggunakan bahan baku kedelai lokal di AB Farm Kampung Ciampea Ilir, Desa Tegal Waru, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, bersama Co Founder Indonesian Tempe Movement, Wida Winarno, Senin 28 Februari 2022.
“Kegiatan ini dalam rangka untuk mempromosikan tempe Indonesia kepada masyarakat, supaya masyarakat mengetahui bagaimana kandungan gizinya, apa manfaatnya apa yang bisa dilakukan dengan tempe,” kata Winda Winarno kepada wartawan.
Menurut Wida, yang juga peneliti manfaat tempe ini mengatakan bahwa yang membedakan tempe yang ia buat dengan tempe tempe yang diproduksi di luaran sana, untuk di sini selain pembuatan higienis juga bahan baku dari kedelai lokal.
“Jadi ini produksi buat diri sendiri tidak untuk dipasarkan atau dijual, dan Ini kedelai lokal dari Jawa tengah dan ini harga masih murah di bawah harga kedelai impor dan ukurannya memang lebih kecil,” katanya.
“Dan bahkan banyak kacang kacang lain untuk memuat tempe,” tambahnya.
Wida berharap, dengan kegiatan itu semakin banyak orang menyadari bahwa tempe itu makanan yang mudah dijangkau dimana-mana tapi nilai gizinya tinggi.
“Mudah-mudahan dengan kegiatan ini, ibu-ibu bisa membuat tempe sendiri ketika ada kasi mogok penrajin bisa membuat tempe sendiri,” katanya.
Sementara itu, Kades Tegal Waru Nunung Nuriyah yang ikut dalam pelatihan pembuatan tempe mengatakan, ditengah kedelai impor mahal tentu pelatihan ini sangat bermanfaat.
“Dengan kedelai lokal alhamdulilah kita dapat ilmu dari ibu Wida ini bagaimana cara membiara tempe yang higienis bersih,” katanya.
Selanjutnya, setelah dapat ilmu cara membuat tempe, pihak desa nantinya akan mengajarkan masyarakat atau me.bentuk UMKM tempe.
“Dan ilmu ini akan diterapkan kepada mayarakat bagaimana membuat tempe dari awal sampai akhirnya sampai pengemasan, dengan bahan baku yang sebenernnya bisa menggunakan kacang kacang lainya tidak hanya kedelai impor,” katanya.
(Ruslan)