Bogordaily.net–Cuaca musim dingin yang ekstrem terjadi di barat laut Suriah. Salju dan hujan telah menghancurkan tenda-tenda ratusan keluarga pengungsi. Akibatnya dua bayi meninggal dunia karena kedinginan.
“Seorang gadis berusia tujuh hari dan seorang gadis berusia dua bulan telah meninggal karena kedinginan di provinsi Idlib,” demikian laporan badan kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) OCHA kepada AFP seperti dikutip CNNIndonesia.com, Selasa, 1 Februari 2022.
Seorang koresponden AFP di Idlib utara menyebut kedua anak itu diumumkan meninggal pada Selasa. Mereka dibawa ke rumah sakit spesialis Al-Rahman di desa Idlib Haranbush yang telah menerima masuknya anak-anak dalam beberapa hari terakhir di tengah suhu di bawah nol.
Kematian akibat cuaca dingin adalah kejadian tahunan di Idlib yang juga rumah bagi kubu jihadis dan pemberontak besar terakhir di barat laut Suriah. Menurut PBB, daerah ini juga menjadi rumah bagi 2,8 juta pengungsi.
“Anak-anak berisiko terkena flu. Mereka tinggal di tenda yang sudah usang dan kekurangan pakaian musim dingin serta bahan bakar,” kata juru bicara OCHA Patrick Nicholson.
“Masalahnya semakin buruk karena krisis ekonomi, kurangnya sumber daya untuk memberikan bantuan musim dingin dan meningkatnya kebutuhan,” sambungnya.
Menurut OCHA, cuaca buruk pada Januari telah menghancurkan setidaknya 935 tenda dan merusak lebih dari 9.000 lainnya di beberapa lokasi pengungsian di utara Suriah.***