Bogordaily.net – Operasi pasar minyak goreng di Pasar Paseban, Alun-alun Ponorogo, Jawa Timur pada Selasa 22 Februari 2022 berakhir ricuh. Ribuan warga saling berdesakan di lokasi padahal operasi pasar belum dibuka.
Antrean terlihat mulai pukul 07.00 WIB, karena operasi pasar minyak goreng rencananya akan dimulai pukul 08.30 WIB. Parahnya, operasi pasar minyak goreng baru dimulai pukul 09.30 WIB.
antre.
Suara tangisan anak juga terdengar minta tolong untuk dikeluarkan karena berhimpitan dengan warga lain.
Para orang tua rela membawa anak-anak mereka yang masih bayi hingga sudah remaja demi minyak goreng.
Salah satu warga, Puji Lestari terpaksa membawa anak dan ikut mengantre lantaran minyak goreng langka di Ponorogo.
“Harganya disini 2 liter dapat Rp 27 ribu. Di luar biasanya hanya Rp22 ribu per liter,” ujar Puji Lestari, dikutip dari Indozone, Rabu 23 Februari 2022.
Mirisnya, enggak semua warga kebagian minyak goreng. Sarmini (59) warga asal Desa Ngebel, Ponorogo ini mengaku enggak mendapatkan minyak goreng.
Padahal ia sudah datang jauh-jauh dengan mengendarai sepeda motor seorang diri. Ia bahkan mengaku sempat kehujanan saat ke lokasi demi mendapatkan minyak harga subsidi.
“Saya sejak pagi kehujanan sampai baju saya kering lagi. Tapi enggak dapat minyak,” imbuh Sarmini.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan UMKM (Perdagkum) Bediyanto beralasan mundurnya ini karena armada yang mengantar minyak goreng untuk operasi pasar mengalami pecah ban. Dia mengklaim bahwa sudah berada di lokasi pukul 06.00 WIB.
“Ya itu tadi mundurnya karena ban pecah. Nahasnya itu di Saradan Kabupaten Madiun,” kata Bediyanto.
Dia mengklaim dengan adanya insiden itu membuat antrean semakin panjang. Masyarakat yang sudah berdatangan mulai pagi kemudian enggak sabar.
Operasi pasar minyak goreng kali ini, hanya menyediakan 6.000 liter saja. Pasalnya operasi pasar minyak goreng beberapa waktu lalu menyediakan 4.000 liter.***