Saturday, 20 April 2024
HomeEkonomiDinilai Kurang Efektif, Delapan Perusahaan Milik Negara Akan Dihilangkan Oleh BUMN

Dinilai Kurang Efektif, Delapan Perusahaan Milik Negara Akan Dihilangkan Oleh BUMN

Bogordaily.net –  Menteri Bada Usaha Milik Negara () Erick Thohir, akan terus memperkecil jumlah perusahaan negara. Hal ini dikarenakan, beberapa perusahaan tersebut tidak efektif secara bisnis.

Perusahaan dengan tingkat revenue di bawah standar atau kecil akan diswastanisasikan. Menteri Erick Thohir, sudah mengantongi nama-nama perusahaan tersebut.

“Jumlah akan semakin kecil, tapi semakin besar food print-nya. Ketiga peran daripada pelayanan kepada masyarakat semakin maksimal, tentu ini semua ada KPI-nya,” ujar Erick.

Berikut adalah 8 yang akan dilikuidasi.

1. PT PLN Batubara
PLN Batubara merupakan anak usaha PT PLN (Persero). Ada sejumlah alasan pemerintah harus dibubarkan perusahaan negara yang bergerak di sektor batu bara ini.

2. PT Merpati Nusantara Airlines (Persero)
Maskapai ini didirikan pada 1962 dan berpusat di Jakarta. Pada 1 Februari 2014, Merpati menangguhkan seluruh penerbangan dikarenakan masalah keuangan akibat hutang. Diketahui, Merpati membutuhkan Rp7,2 triliun untuk beroperasi kembali.

3. PT Kertas Kraft Aceh (Persero)

Kertas Kraft Aceh mulai beroperasi pada 1983 di Lhokseumawe, Aceh Utara. Adapun tujuan awal KAA didirikan dalam rangka swasembada kertas kantong semen.

4. PT Kertas Leces (Persero)

Pabrik kertas Leces sudah ada sejak zaman Hindia-Belanda. Asalnya bernama N.V Papier Fabriek Letjes, berdiri pada 1939. Pabrik ini mulai beroperasi pada 1940, dengan menghasilkan kertas 10 ton per hari

5. PT Industri Gelas (Persero) atau Iglas

PT Industri Gelas atau PT IGLAS (Persero) merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan kemasan gelas, khususnya botol. Perusahaan ini didirikan pada 29 Oktober 1956 dan beroperasi pertama kali pada 1959.

Saat ini perusahaan sudah sekarat. Tercatat, PT PPA (Persero) pernah mengucurkan dana talangan sebesar Rp 49,96 miliar dan pinjaman restruktrukturisasi senilai Rp89,08 miliar, namun bantuan itu tidak mampu menyelamatkan kinerja operasional.

Saat ini, proses hukum ihwal pembubaran tengah ditangani Menteri Erick Thohir.

6. PT Istaka Karya (Persero)

Istaka Karya adalah yang bergerak di bidang konstruksi. Perusahaan ini sebelumnya bernama PT ICCI (Indonesian Consortium of Construction Industries) dan merupakan suatu konsorsium yang beranggotakan 18 perusahaan konstruksi Indonesia.

7. PT Pembiayaan Armada Niaga Nasional (Persero)

Pembiayaan Armada Niaga Nasional atau PT PANN merupakan yang bergerak di bidang pembiayaan kapal. Perusahaan ini didirikan pada 1974.

Selain bergerak di bidang pembiayaan kapal, BUMN ini juga bergerak di bidang telekomunikasi dan navigasi maritim serta jasa pelayaran untuk usaha jasa sektor maritim.

8. PT Industri Sandang Nusantara (Persero)

Perusahaan BUMN ini didirikan pada 1999 dalam swasembada kebutuhan pangan yang dicanangkan pada 1961.

PT Industri Sandang Nusantara memproduksi benang tenun, karung, dan karung plastik yang diproduksi 7 baril pemintalan, 1 barel terpadu pemintalan dan pentenunan, serta satu pabrik karung plastik.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here