Bogordaily.net–Masyarakat diminta semakin waspada. Sebab, puncak kasus Covid-19 varian Omicron diprediksi bisa lebih banyak tiga sampai enam kali lipat dari varian Delta.
Hal tersebut diungkapkan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Ia pun kembali mengingatkan masyarakat untuk membatasi mobilitas dan selalu waspada agar dapat terhindar dari paparan Covid-19.
“Penularan tinggi sekali dan Indonesia pasti akan mengalami ini. Jadi kalau puncaknya kita dulu pernah 57.000 per hari kita mesti siap-siap dan hati-hati dan waspada, tidak perlu kaget. Di negara-negara lain bisa tiga sampai enam kali dibandingkan puncaknya Delta,” ujar Budi seperti dikutip Suara.com dari Antara.
Budi menjelaskan, kasus di Amerika Serikat sempat mencapai 800.000 per hari akibat Omicron dibandingkan dengan Delta yang mencapai 250.000 per hari. Begitu pula di Prancis mencapai 360.000 per hari, lebih banyak dibandingkan dengan Delta yang 60.000 hari.
“Negara yang mirip dengan kita, Brasil sekarang juga masih naik di kisaran 190.000 kasus per hari dibandingkan dengan puncaknya Delta 80.000 per hari, India sekarang 310.000 per hari dibandingkan Delta 380.000 per hari, Jepang 65.000 per hari sedangkan Delta 25.000 kasus per hari,” paparnya.
Budi pun memperkirakan puncak kasus COVID-19 akibat varian Omicron terjadi di akhir Februari 2022.
“Kita masih belum tahu berapa puncaknya akan terjadi di Indonesia yang perkiraan kami akan terjadi di akhir Februari,” imbuhnya.
Budi pun berpesan agar masyarakat lebih hati-hati, batasi mobilitas jangan terlalu agresif, dan batasi bergerak ke mana pun.
“Kalau tidak perlu sekali berkerumun atau mobilitas ya kita kurangi karena nanti dampaknya akan mudah tertular dan menularkan ke orang lain,” katanya.***