Bogordaily.net–Di tengah konflik Rusia dan Ukraina, harga emas melonjak di atas 1.900 dolar AS pada akhir perdagangan Kamis atau Jumat, 18 Februari 2022 WIB pagi. Penyebabnya investor menumpuk ke logam kuning dan aset safe-haven lainnya.
Sebagaimana dilansir Suara.com dari Antara, kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April di divisi Comex New York Exchange, melonjak 30,50 dolar AS atau 1,63 persen, menjadi ditutup pada 1.902,00 dolar AS per ounce, setelah mencapai tertinggi sesi di 1.903,65 dolar AS dan menandai penyelesaian emas berjangka tertinggi sejak Juni 2021. Saham-saham AS merosot lebih dari 1,0 persen karena ketegangan di Ukraina meningkat.
“Ketika waktu benar-benar menjadi tidak pasti dan kecemasan semakin tinggi, emas masih merupakan aset safe-haven untuk dituju,” kata analis senior Jim Wyckoff di Kitco Metals.
Sementara itu, Rusia mengusir wakil duta besar AS Bartle Gorman dan memperingatkan tanggapan AS di tengah meningkatnya kekhawatiran akan invasi Rusia ke Ukraina.
“Tidak hanya peristiwa di perbatasan Ukraina yang membuat investor mencari tempat berlindung yang aman, tetapi (emas) juga menawarkan perlindungan inflasi pada saat harga melonjak dan prospek harga minyak dan gas yang lebih tinggi, jika Rusia menyerang,” ungkap analis pasar senior di OANDA Craig Erlam.
Sementara itu data ekonomi negatif yang dirilis pada Kamis 17 Februari 2022 juga mendukung emas. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa klaim pengangguran awal AS naik 23.000 menjadi 248.000 dalam pekan yang berakhir 12 Februari.
Indeks manufaktur Philadelphia Fed yang dirilis oleh Federal Reserve Philadelphia turun ke 16,0 pada Februari dari 23,2 pada Januari.***