Bogordaily.net – Laman media sosial Twitter tengah diramaikan dengan curhatan seorang pria bernama Dwiki Andoyo yang tak lolos seleksi CPNS (Calon Pegawai Negeri Sipil).
Dari unggahan akun Twitter @dwikiand, pria tersebut mengatakan salah satu penyebab dirinya gagal adalah keadaan fisik yang menjadi poin penilaian penting dalam posisi yang dilamarnya.
“Di awal tahun ini diberikan pelajaran berharga dari salah satu seleksi pegawai negeri di suatu kementerian. Ternyata dalam menjalankan tugasnya sebagai pegawai negeri diperlukan postur yang sempurna dikarenakan mungkin dapat mempengaruhi performa kita dalam pekerjaan di kantor,” tulisnya.
Ia juga mengunggah hasil tangkapan layar bukti penilaian tertinggi yang diperolehnya dalam tes Seleksi Kompetensi Bidang (SKB).
Meski meraih nilai tinggi, Dwiki Andoyo tak lulus karena hasil kesehatan umum serta jiwanya yakni kelainan payudara yang dinilai terlalu besar untuk ukuran lelaki.
“Jawaban Sanggah: Hasil pemeriksaan kesehatan sebagai berikut; Pembesaran payudara laki-laki, kaki bentuk X 10 cm,” bunyi hasil kesehatan umum dan jiwa Dwiki dalam unggahannya.
Viralnya cuitan tersebut menjadi sorotan warganet.
“Postur ideal, biar mulus dalam menjalankan tugas. Misalnya rebahan di kantor dengan sikap lilin, tegap dan lincah dalam memainkan zuma,” komentar akun @zak***.
“Lah gmna sih pembesaran payudara laki-laki,” sambung akun @eye***.
“Syarat lulus CPNS bentuk kaki harus M atau I, biar sesuai sama inisial kementeriannya,” beber akun @kom***.
Kepala Biro Hukum, Humas dan Kerjasama BKN, Satya Pratama sendiri telah memberikan tanggapannya atas kasus viral ini.
“Begini, contohnya Kemhan, Kumham, dan Bakamla memang ada syarat kebugaran jasmani, termasuk postur tubuh. Hal ini dikarenakan, nantinya ada pelatihan dasar yang membutuhkan itu. Di Kemhan ada pelatihan dasar dan program bela negara, di Kumham (petugas Pemasyarakatan) ada pelatihan ke-Samaptaan, di Bakamla ada pelatihan dasar yang dilaksanakan bekerja sama dengan TNI AL,” pungkasnya, dikutip dari CNBC