Thursday, 25 April 2024
HomeBeritaIbu Hamil, Coba Konsumsi Ini untuk Turunkan Risiko Bayi Lahir Prematur

Ibu Hamil, Coba Konsumsi Ini untuk Turunkan Risiko Bayi Lahir Prematur

Bogordaily.net–Berbagai cara dilakukan untuk menurunkan risiko kelahiran . Salah satunya, dari hasil penelitian yakni mengunyah tanpa gula.

tanpa gula biasanya mengandung xylitol yang bisa menurunkan tingkat kelahiran prematur di negara Afrika Malawi. Di sana seorang wanita memiliki tingkat penyakit gusi yang tinggi.

Dr. Kjersti Aagard, seorang OB-GYN di Houston's Baylor College of Medicine, The Associated Press mengatakan penyakit gusi dikaitkan dengan kelahiran prematur karena peradangan yang ditimbulkannya.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan 5 juta bayi lahir prematur setiap tahun. Lahir prematur adalah penyebab utama kematian anak-anak di bawah 5 tahun.

Studi Malawi ini melibatkan lebih dari 10.000 wanita selama enam tahun. Beberapa wanita bergabung selama paruh pertama kehamilan dan lainnya bergabung sebelum hamil.

Studi menggunakan delapan pusat kesehatan yang mempromosikan perawatan kesehatan mulut dan pencegahan serta perawatan kelahiran prematur.

Sebagian peserta penelitian diberi xylitol. Ontario Dental Hygienists' Association mengatakan xylitol adalah gula alkohol yang terjadi secara alami.

Xylitol sering digunakan sebagai pemanis. Selain itu, xylitol ini terbukti mengurangi kerusakan gigi dan penyakit gusi, serta membalikkan kerusakan gigi dari waktu ke waktu.

Makan yang mengandung xylitol setiap hari selama kehamilan, sekitar 13 persen mengalami kelahiran prematur dan sekitar 9 persen memiliki bayi dengan berat badan lahir rendah.

Di antara mereka yang tidak mengunyah , sekitar 17 persen mengalami kelahiran prematur dan sekitar 13 persen memiliki bayi dengan berat badan lahir rendah.

“Makan xylitol sebagai intervensi sebelum 20 minggu kehamilan mengurangi kelahiran prematur dan kelahiran prematur terlambat antara 34 hingga 27 minggu,” kata Aagard dikutip Suara.com dari News Week.

Para ahli juga mengatakan yang terlambat berisiko mengalami hal-hal seperti masalah pernapasan, kesulitan makan, dan masalah perkembangan.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here