Bogordaily.net–Naiknya harga kedelai di tingkat global berimbas pada harga tahu dan tempe. Beberapa bulan ke depan, harga tahu dan tempe bakal naik.
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Kementerian Perdagangan Oke Nurwan menyatakan Indonesia masih ketergantungan produk kedelai impor.
Alhasil, bila harga kedelai global melonjak mau tidak mau harga produk turunan kedelai juga ikutan naik termasuk tahu dan tempe.
“Ketergantungan harga kedelai dunia tentunya berdampak pada harga kedelai di dalam negeri di tingkat perajin tahu dan tempe. Perajin ini harus membeli kedelai di harga tinggi dan tentunya akan pengaruhi harga di tahu dan tempenya,” kata Oke dalam konferensi pers virtual seperti dikutip Detik.com, Jumat, 11 Februari 2022.
Harga kedelai pada minggu pertama Februari 2022 mencapai US$ 15,77 per bushel (1 bushel=27,2 kilogram/kg) atau Rp11.240 per kg di tingkat importir dalam negeri.
Menurut Oke, kenaikkan harga kedelai perkiraannya akan menyentuh puncaknya pada Mei dengan harga mencapai US$ 15,79 per bushel. Harga akan berjalan turun sampai Juli, tetapi masih tergolong tinggi atau sekitar US$ 15,74 per bushel.
Oke memperkirakan di tingkat perajin tahu dan tempe harga kedelai akan bergerak tinggi di sekitar Rp11.500-12.000 per kg beberapa bulan ke depan.***
