Bogordaily.net – Kanselir Jerman Olaf Scholz menghentikan proses persetujuan pipa gas Nord Stream 2 dari Rusia. Keputusan ini menjadi buntut dari pengakuan kemerdekaan Rusia terhadap dua wilayah separatis Ukraina.
Scholz menuturkan, pemerintahnya mengambil langkah tersebut sebagai respons atas tindakan Moskow yang diumumkan Presiden Vladimir Putin pada Senin lalu.
“Kami harus menilai kembali situasi ini, termasuk mengenai Nord Stream 2,” seru Scholz dikutip dari Deutsche Welle, Rabu, 23 Februari 2022.
“Tanpa sertifikasi Nord Stream 2 tidak bisa beroperasi,” sambung dia.
Nord Stream 2 merupakan pipa gas senilai USD11 miliar. Pipa yang dimiliki perusahaan raksasa Rusia, Gazprom, melintasi Laut Baltik.
Pipa itu akan membentang dari Siberia Barat sampai ke Jerman. Keberadaan Nord Stream 2 ditujukan untuk melipatgandakan kapasitas pipa Nord Stream 1.
Proyek Nord Stream 2 menimbulkan pro kontra di dalam tubuh Uni Eropa dan Amerika Serikat di tengah konflik Ukraina dan Rusia. Pasalnya, Nord Stream mengalirkan gas ke beberapa negara Eropa.
Tak hanya itu, keberadaan Nord Stream 2 juga membuat beberapa negara di Benua Biru memiliki ketergantungan energi pada Rusia.***