Friday, 22 November 2024
HomeNasionalLuhut Beberkan Data Pasien Meninggal Varian Omicron Karena Belum Divaksin

Luhut Beberkan Data Pasien Meninggal Varian Omicron Karena Belum Divaksin

Bogordaily.net – Menko Koordinasi Maritim dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, membeberkan data soal pasien virus Korona (Covid-19) varian Omicron yang meninggal. Disebut, mayoritas pasien meninggal adalah pasien yang belum divaksin.

“Dari 356 pasien meninggal dari sejak Varian Omicron, 42% itu memiliki komorbid, 44% lansia. Lalu, ada 69% yang belum divaksinasi lengkap,” kata Luhut.

Luhut meminta agar masyarakat melengkapi vaksinnya. Khususnya bagi komorbid dan lansia.

“Yang data meninggal di angka yang terakhir ini, mayoritas dari pasien yang dirawat berat, kritis dan para lansia. Jadi saya mohon yang lansia, kalau anda belum vaksin, cepat-cepat vaksin sekarang,” lanjutnya.

Luhut menyebut, masih ada kelompok orang yang menentang vaksin Covid-19. Dia meminta agar mereka bertanggung jawab kalau ada orang tak vaksin lalu meninggal dunia.

“Jadi saya mohon orang yang menggunakan atau dirinya untuk menganjurkan jangan vaksinasi, Anda itu bertanggung jawab di komunitasmu kalau ada orang yang meninggal karena tidak divaksin,” kata Luhut.

Pemerintah mendorong percepatan vaksinasi, terutama vaksinasi dosis dua untuk lansia dan kelompok rentan. Pemerintah juga mendorong vaksinasi booster.

“Ini betul-betul kami imbau supaya Bapak-Ibu sekalian jangan mendengarkan masukan-masukan tak jelas itu (masukan dari penolak vaksinasi),” kata Luhut.

“Pemerintah telah mengambil kebijakan-kebijakan sebagai berikut: mendorong percepatan vaksinasi terutama dosis dua untuk para lansia dan kelompok rentan lain, seperti juga penyediaan vaksin booster yang cukup untuk seluruh masyarakat Indonesia,” lanjnutnya.

Langkah kedua, pemerintah meningkatkan fasilitas layanan kesehatan di rumah sakit. Pemerintah juga meningkatkan jumlah tenaga kesehatan (nakes).

“Kedua meningkatkan fasilitas pelayanan kesehatan di rumah sakit, termasuk tenaga kesehatan, obat-obatan, dan kenaikan jumlah bed yang dikonversi untuk Covid-19. Jadi jumlah tempat tidur ini sudah kita siapkan sama dengan (lonjakan kasus positif Covid-19 akibat varian) Delta kemarin,” jelas dia.

Pemerintah, sambung Luhut, juga kembali mengaktifkan tempat isolasi terpusat (isoter). Lokasi isoter diperuntukkan pasien tanpa gejala dan bergejala ringan.

“Kemudian mengaktifkan fasilitas-fasilitas isolasi terpusat untuk merawat pasien OTG (orang tanpa gejala) dan gejala ringan, sehingga tidak membebani rumah sakit,” ucap Luhut.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here