Bogordaily.net – Mahasiswa Teknik Mesin ITB mengadakan desiminasi teknologi produksi tapioka kepada para pelaku industri di kampung Tarikolot pada hari Sabtu, 19 Februari 2022. Teknologi ini dibuat dalam rangka kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) KKN tematik dan pengembangan profesi yang diselenggarakan oleh FTMD ITB dan Rumah Amal Salman.
ADVERTISEMENT
MBKM yang bertemakan “Perancangan dan Implementasi Teknologi Pedesaan” ini bertujuan untuk mengajak mahasiswa dalam mempertajam empati dan menerapkan keilmuannya, untuk menyelesaikan masalah yang dialami masyarakat pedesaan.
ADVERTISEMENT
Teknologi yang didesiminasikan merupakan alat dan mesin sederhana yang dibuat oleh mahasiswa. Kurang lebih ada 3 produk teknologi yang didesiminasikan ke salah satu tempat pelaku industri, yakni mesin perajang endapan sagu tapioka, mini screenhouse portable berbasis arduino dan instalasi pengolahan ilmbah (IPAL) portable.
ADVERTISEMENT
Pak Gito, pemilik industri rumahan produksi tapioka memiliki testimoni terhadap salah satu produk teknologi khususnya untuk mini screenhouse.
“Sagu tapioka yang dikeringkan menggunakan mini screenhouse lebih cepat kering dan kualitas keringnya juga maksimal,” ucapnya.
Hal ini sejalan dengan tujuan dibuatnya teknologi tersebut, menurut Mauris perwakilan tim yang membuat mini screenhouse.
“Teknologi ini dibuat berdasarkan kendala yang dihadapi oleh pelaku industri rumahn yakni terhambat produksinya saat mendung dan hujan, kemudian saat cuaca terik pun masih membutuhkan waktu penjemuran tapioka setengah hari. Sementara alat yang kami design dirancang untuk membantu pengeringan tapioka walaupun disaat mendung dan hujan serta membutuhkan waktu lebih cepat dari pada penjemuran biasa,” tambahnya.
Keberhasilan dari kegiatan ini tidak terlepas dari pendampingan dan arahan dari Paguyuban Tarikolot dan Masyarakat Singkong Indonesia yang memang sudah lama memberdayakan para pelaku industri tapioka di kelurahan Ciluar Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor.***