Bogordaily.net – Humas STIE Triguna Bogor Ursula Erna didampingi Ketua Triguna Bogor Dr. D. Agus Goenawan, MSIE angkat bicara mengenai kebijakan kampus harus membayar administrasi untuk kegiatan wisuda sebesar Rp4 juta 750 ribu. Acara wisuda tersebut rencananya akan di gelar tanggal 19 Februari 2022 mendatang.
“Semenjak mahasiswa sudah masuk sidang kita memberikan keringanan mencicil biaya untuk wisuda nanti,” ucap Erna kepada awak media, Rabu 16 Februari 2022.
Dirinya menjelaskan, dalam pembayaran bisa mencicilnya panjang dalam jangka selama waktu 6 bulan. Jika mahasiswa membayar berapa pun untuk biaya wisuda itu tidak jadi masalah. Ada keringanan untuk mencicil.
“Tidak ada komplen dari pihak orang tua dan mahasiswa itu sendiri. Itu harga tidak di naikin. Itu harga sudah dari tahun 2020 lalu. Karena bertepatan di mana pandemi,” jelasnya.
Untuk tahun sekarang, kata Erna, mahasiswa bayar Rp4 juta 750 ribu itu sudah termasuk paketan. Sudah mendapatkan wisuda, toga, foto-foto dan ijasah.
“Jadi mahasiswa sudah terima semunya hanya datang ke Kampus saja,” ujarnya.
Lebih lanjut, untuk acara wisuda Triguna Bogor di laksanakan secara offline dengan prokes ketat. Untuk tahun ini mahasiswa yang wisuda ada 100 orang yang terbagi di dua gedung, ada di depan dan di belakang. Dimana nantinya kapasitas 50 orang dalam satu gedung.
“Karena kita punya gedung dengan kapasitas 1000 orang, makanya kita lakukan wisuda secara offline,” jelasnya.
“Kami juga tidak mengundang tamu-tamu atau relasi. Tahun ini tertutup karena pandemi dan harus mematuhi prokes,” tambahnya.
Tak hanya itu, pihkanya juga hanya memperbolehkan satu orang tua saja yang boleh masuk untuk mengikuti wisuda anaknya.
“Selepas acara wisuda di kampus nantinya di perbolehkan rayakan wisuda dengan keluarga di luar. Bukan di area kampus,” ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Triguna yang berlokasi di Jalan siliwangi No.97 Sukasari, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, mengeluarkan kebijakan yang tidak berimbang, dan dinilai memberatkan para mahasiswanya.
Pasalnya, kebijakan tersebut berkaitan dengan biaya administrasi untuk kegiatan wisuda sebesar Rp4 juta 750 ribu yang harus tetap dibayar meski para mahasiswa tidak mengikutinya.
Kepada wartawan, salah seorang mahasiswa Triguna yang enggan disebutkan namanya mengatakan, kebijakan tersebut dinilai memberatkan karena sulitnya ekonomi ditengah masa pandemi.
“Kita harus tetap bayar mas biaya segitu, walaupun kita engga ikut kegiatannya. Udah mah pandemi gini kan, eh malah gaada keringanan juga,” ungkapnya kepada Bogordaily.net Selasa 15 Februari 2022.
Lanjutnya ia menegaskan, kebijakan tersebut seolah-olah menguntungkan pihak kampus dan memeras para mahasiswanya.
“Kita kaya diperas aja, kalau misalnya gabayar dan gaikut wisuda kebijakannya penahanan ijasah,” tambahnya.
Ditambah kampus tersebut akan melakukan kegiatan wisuda offline pada Sabtu 19 Februari 2022, yang mana dikhawatirkan terciptanya klaster baru ditengah kasus Covid-19 yang sedang melonjak saat ini di Kota Bogor.
“Wisudanya offline, udah gitu gak boleh ada yang upload foto kegiatan saat wisudanya dan tertutup. Kurang lebih mahasiswa yang akan di wisudanya 100 orang,” ujarnya.
(Ibnu Galansa Montazerry)